Kamis (24/01) pagi, Mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang dulu akrab disapa Ahok akhirnya bebas setelah menjalani hampir dua tahun penjara.

Sosok yang kini lebih memilih untuk dipanggil dengan sebutan BTP itu telah menjalani masa tahanan sejak 9 Mei 2017 akibat perkataannya di tahun 2016 tentang Alquran yang dianggap menyinggung sejumlah masyarakat Muslim konservatif Indonesia. Perkataan tersebut memicu demo ribuan masyarakat Muslim dan memicu perdebatan terkait pluralisme di Indonesia.

Meski secara terbuka meminta untuk tak disambut, simpatisan Ahok atau BTP tetap tampak berkumpul di halaman Penjara Mako Brimob Jawa Barat satu malam sebelum pembebasan Ahok di pagi hari. Kini, pasca terbebas dari kungkungan penjara, sosok yang dikenal tegas ini masih tetap ramai dibicarakan terutama setelah berbagai macam isu dan kegiatan yang dilakukannya pasca dibebaskan.

Kekhawatiran akan Dijadikan Alat Politik Jelang Pilpres 2019

Pasca dibebaskan, Ahok menjadi sangat rentan untuk dijadikan alat politik oleh kedua kubu yang bersaing dalam pemilihan presiden di tahun 2019.

Ahok yang memiliki banyak simpatisan selama ini dipandang sebagai simbol toleransi dan pluralisme oleh banyak kalangan di Indonesia. Hal ini dapat dengan mudah digunakan oleh kubu Jokowi untuk menarik massa pluralis agar mendukung kubunya.

Sebaliknya, kubu Prabowo dapat dengan mudah memain-mainkan strategi apabila Ahok dianggap bersikap provokatif atau tidak netral serta melibatkan dirinya dalam politik pilpres 2019.

Seorang pakar politik dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Indonesia mengatakan bahwa sebaiknya kedua belah pihak menghindari membuat komentar publik terkait pembebasan Ahok terutama ketika Indonesia sedang dalam kondisi terpecah-pecah. Kekacauan politik akan sangat mudah tercipta apabila Jokowi atau Ahok melakukan suatu hal yang dianggap sebagai provokasi terhadap kubu lainnya.

Rencana Berlibur dan Tidak akan Terjun ke Politik

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat mengungkapkan bahwa usai bebas Ahok berencana untuk tidak terjun ke politik.Mantan gubernur tersebut berencana untuk mengambil waktu berlibur karena belum pernah berlibur selama menjadi pejabat publik.

Sempat terdengar kabar bahwa Ahok akan bergabung dengan PDIP setelah bebas dari penjara. Terkait hal itu, Djarot menegaskan bahwa PDIP membuka pintu bagi Ahok apabila ingin bergabung. Namun, bergabungnya Ahok dipastikan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Pernikahan dengan Puput Nastiti Devi

Seperti yang telah banyak diketahui, Ahok bercerai dengan Veronica Tan pada saat ia masih dalam masa tahanan di Mako Brimob Jawa Barat. Kini, ia telah dikabarkan akan menikahi seorang bripda bernama Puput Nastiti Devi pasca dibebaskan dari penjara.

Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Ahok sendiri pada saat ia ditanya oleh Ketua DPD Oesman Sapta Odang ketika berkunjung ke kediamannya pada Kamis (24/01) malam.

Dalam kunjungan tersebut, Ahok juga menceritakan bahwa Puput adalah mantan ajudan dari mantan istrinya, yaitu Veronica Tan. Meski begitu, ia mengaku bahwa pada saat dahulu Puput sering mengawal Veronica Tan, Ahok belum memiliki perasaan suka apapun terhadap Puput.

Sayangnya, belum ada tanggal pernikahan yang dikonfirmasi oleh kedua belah pihak. Hal ini mengingat masih adanya pihak keluarga Ahok yang secara terang tidak merestui pernikahan Ahok dan Puput. Pihak keluarga tersebut adalah adik perempuan Ahok sendiri, yaitu Fifi Lety yang secara gamblang menyatakan tidak restu atas pernikahan kakaknya di media sosial.

Dan terkini, dilansir menerusi CNNIndonesia, Ahok telah memulai proyek Ahok Show yang tertunda setelah dia ditahan.

Dalam sebuah video terkini di akun youtube Panggil Saya BTP, Ahok membocorkan konsep Ahok Show.

"Kita mau mencakup banyak hal namanya juga memberikan arti hidup ke orang. Konten pertama dibagi ke empat segmen.

"Segmen pertama kayak stand up comedy. Kalau bisa undang stand up comedian," kata Ahok dalam video berjudul 'BTPVLOG #4 - BELAJAR NGEVLOG' yang diunggah pada Jumat (1/2/2019).

Selain itu, bapa dari tiga anak itu juga berniat untuk berbagi cerita tentang pengalamannya yang sempat mendekam di Rutan Mako Brimob selama dua tahun.

Ahok mengutarakan niatannya untuk membagikan pengalaman selama mendekam di Rutan mako Brimob kepada penonton lewat acara tersebut.

"Saya punya pengalaman dua tahun di dalam sana. Minimal yang kita ingat, kita bisa bagikan. Misalnya ada buku cerita yang sama, kamu baca, saya baca. Belum tentu dapat inspirasi sama kalimat demi kalimat. Kan perspektif dipengaruhi pengalaman," Ahok menjelaskan.

Oleh: Rahina Adani

Kredit foto: AFP, ANTARA