NUSANTARA

Mengapa Bumi Itu Bulat Wajib Ditonton? Simak Alasan Ini

Gempak ID 10/04/2019 | 03:03 MYT
Bumi Itu Bulat akan masuk bioskop besok tanggal 11 April 2019. Sebelum penonton meletak skeptikal film yang ditulis oleh Andre Supangat dan disutradarai oleh Ron Widodo hanya sebuah lagi naskah tempatan yang tidak punya banyak keistimewaan, GempakId senaraikan beberapa sebab film ini tidak harus dilewatkan.
Film hasil kolaborasi kolaktif di antara Inspiras Pictures, Astro Shaw, GP Ansor, dan Ideosource Entertainment ini juga ternyata tidak hanya membahas soal toleransi, tetapi juga menyampaikan pesan positif lewat penceritaan yang manusiawi.
Mengapa Bumi Itu Bulat masuk daftar wajib tonton di bulan ini? Yuk simak.
1. Bergaya Musikal
Pada saat penonton dibanjiri dengan film horor ketika ini, Bumi Itu Bulat sebaliknya di digarap dalam gaya musikal. Ia pun selari dengan perjuangan lima anak muda yang menggelarkan diri mereka sebagai Rujak Acapella menggapai impian menjadi sebuah grup yang berjaya.
Pemeran utamanya, Rayn Wijaya sebagai Rahabi mengaku sebagai bukan seorang penyanyi, dirinya perlu menyanyi dengan mantap di Bumi Itu Bulat yang punya babak penting menyanyi termasuk untuk babak menghiburkan seluruh Indonesia di acara Asean Games 2018 yang menjadi inti toleransi di film ini.
2. Perbedaan
Di Bumi Itu Bulat, ia mengajarkan bahwa perbedaan bisa menelurkan hal yang positif jika saling mendukung. Perbedaan perbedaan ini jelas dibentuk menerusi karakter sang pemeran mereka seperti Hitu, muslim Ambon yang bercita-cita jadi Banser cukup berbeda dengan Markus, seorang keturunan Tionghoa Kristen.
Kemudian ada Sayid, seorang muslim Muhammadiyah asal Minang dan Rahabi sendiri yang keduanya Muslim namun punya mimpi berbeda untuk masa depan mereka.
Perbedaan juga jelas terlihat dari sudut pandang Aisha yang diperankan oleh Febby Rastanty. Aisha digambarkan memiliki pandangan berbeda tentang Islam dan tidak mendukung Islam bersahabat dengan agama yang lain.
Semua perbedaan yang ada mulai dari pandangan, suku serta agama dijadikan kekuatan untuk sama-sama membangun Indonesia, bahwa perbedaan sebenarnya bukanlah alasan untuk saling membenci dan menciptakan konflik.
3. Agama
Diperankan oleh golongan artis melinial, Bumi Itu Bulat juga berbicara soal toleransi dalam beragama. Ia mengusung ide produsernya, Robert Ronny yang mengungkapkan toleransi dalam beragama antara salah satu inti personal yang diperjuangkannya setelah dia melihat gap antara muslim dan nonmuslim benar-benar terasa.
Dikutip dari Kincir.com, Robert dipetik berkata: "Toleransi jadi fight saya. Ini personal. Ini terjadi di lingkungan kita. Kalau didiamkan, Indonesia akan pecah-belah. Karena ini terjadi di kehidupan saya, lalu, apa yang akan saya lakukan? Nah, karena saya filmmaker, saya bikin film ini dengan pesan mendalam. This is my fight, this is our fight."
4. Erti persahabatan
Satu hal yang tidak bisa dipungkiri, bumbu Bumi Itu Bulat juga salah satunya adalah semangat setiakawan atau persahabatan. Biar Rahabi hampir terpesona untuk mewujudkan mimpinya apabila seorang produser musik menawarkan rekaman kepada Rujak Acapella asalkan ada Aisha, mantan penyanyi yang telah berhijrah.
Rahabi berperang dengan konflik dirinya, namun biar sempat membelakangkan sahabat sahabatnya, mereka tetap menerima dan berjuang bersama Rahabi. Tali persahabatan, saling menerima dan melengkapi serta toleransi akhirnya membuat segala masalah di Rujak Acapella bisa diatasi.
5. Bintang Milenial X Senior
Bumi Itu Bulat ditaburi oleh bintang milenial seperti Rayn Wijaya, Febby Rastanty, Rania Putri Sari, Tissa Biani, dan Kamasean yang menjadi pelapis generasi perfilman Indonesia pada masa mendatang.
Mereka juga menjadi suara kaum kaum milenial dapat memiliki rasa toleransi terhadap sesama. Apalagi, peran pemuda dalam suatu negara sangat penting demi masa depan.
"Sebagai anak muda kita adalah agent of change, 10 atau 20 tahun lagi Indonesia itu ada di tangan kita semua. Sehingga, kemajuan bangsa Indonesia tergantung dari kita. Jadi kalau misalnya bisa ditanamkan nilai-nilai positif ya dari sekarang," jelas Tissa Biani, pemeran Rara seperti yang dikutip dari Fimela.com.
Mendukung dan memantapkan film yang akan masuk Malaysia tanggal 18 April mendatang adalah barisan pelakon senior yakni Christine Hakim, Rania Putrisari, Febby Rastanty, Mathias Muchus, Ria Irawan dan Arie Kriting.
Instagram: Filmbib, Febby Rastanty, Ryan Wijaya
Oleh: Maliah Surip
#Bumi Itu Bulat #Toleransi #Persahabatan