Anggota kumpulan Seventeen yang terselamat daripada badai tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Indonesia, Ifan, berkongsi perangai 'luar biasa' arwah isterinya sebelum bencana itu.

Dedah Ifan, 20 minit sebelum kejadian tsunami pada 22 Disember 2018, isterinya, Dylan Sahara datang kepadanya dan minta dipeluk dan dicium.

Perkara itu kata Ifan jarang berlaku antara mereka berdua memandangkan dia akan diberikan ruang untuk fokus sebelum mengadakan persembahan.

"Allah sekali lagi menunjukkan kuasa-Nya. Di berbagai kesempatan aku selalu bercerita bagaimana istriku menghampiriku untuk yang terakhir kalinya ke belakang panggung sebelum seventeen manggung malam itu di Tanjung Lesung.

"Untuk meminta dipeluk dan meminta dicium pipinya sambil bertanya pertanyaan yang selalu dia lontarkan ke aku 'kamu sayang ga sama aku? Kangen ga? Cinta ga?'.

"Sejujurnya ini hal yang sangat jarang dia lakukan (menghampiriku sebelum manggung) karna istriku tau, sebelum manggung aku lebih suka berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaan bersama Seventeen

"Ya, musibah terjadi sekitar pukul 22.10 tanggal 22 Desember 2018, dan foto ini diambil paling lama 20 menit sebelum kejadian," tulisnya menerusi entri terbaharu Instagram.

Besarnya kuasa Allah apabila sekeping kad memori daripada kamera milik drummer Seventeen, Andi yang turut terkorban dalam kejadian itu ditemui baru-baru ini.

Dalam kad memori itu, kata Ifan tersimpan pelbagai memori indah bersama antaranya gambar dan video pada malam kejadian.

"Melalui kuasa-Nya Allah mengantarkan sekotak kecil memory card yang ternyata itu berasal dari kamera mas Andi.

"Ternyata sebelum kepergiannyapun mas @andi_seventeen masih sempat mengabadikan kami berdua lewat kamera yang sangat disayanginya itu.

"Ya Allah ya Tuhanku, terima kasih mas @andi_seventeen sudah memberikan kenang-kenangan yang begitu berharga. Ternyata kita punya foto terakhir kita sayang @dylan_sahara.

Malah, kata Ifan kad memori itu turut menyimpan banyak kenangan indah bersama Seventeen.

Kesemua gambar dan video daripada kad memori itu akan diabadikan dalam sebuah filem dokumentari khas Seventeen.

"Dan ternyata masih banyak video serta foto yang luar biasa didalam memory card tersebut. Foto dan video kenangan kebersamaan terakhir keluarga Seventeen.

"InsyaAllah semua foto dan video tersebut akan kami hadirkan didalam FILM DOKUMENTER PERJALANAN SEVENTEEN.

"Bismillah semoga dilancarkan proses film ini demi kenangan kebersamaan kami bersama, termasuk aku dan istriku @dylan_sahara," tambahnya.

Allah sekali lagi menunjukkan KUASANYA. Di berbagai kesempatan aku selalu bercerita bagaimana istriku menghampiriku untuk yang terakhir kalinya ke belakang panggung sebelum seventeen manggung malam itu di Tanjung Lesung, untuk meminta dipeluk dan meminta dicium pipinya sambil bertanya pertanyaan yang selalu dia lontarkan ke aku “kamu sayang ga sama aku? Kangen ga? Cinta ga?” Sejujurnya ini hal yang sangat jarang dia lakukan (menghampiriku sebelum manggung) karna istriku tau, sebelum manggung aku lebih suka berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaan bersama Seventeen. • Ya, musibah terjadi sekitar pukul 22.10 tanggal 22 desember 2018, dan foto ini diambil paling lama 20 menit sebelum kejadian. Melalui KUASANYA Allah mengantarkan sekotak kecil memory card yang ternyata itu berasal dari kamera mas Andi • Ternyata sebelum kepergiannyapun mas @andi_seventeen masih sempat mengabadikan kami berdua lewat kamera yang sangat disayanginya itu. Ya Allah ya Tuhanku, terima kasih mas @andi_seventeen sudah memberikan kenang2an yang begitu berharga. Ternyata kita punya foto terakhir kita sayang @dylan_sahara • Dan ternyata masih banyak video serta foto yang luar biasa didalam memory card tersebut. Foto dan video kenangan kebersamaan terakhir keluarga Seventeen. InsyaAllah semua foto dan video tersebut akan kami hadirkan didalam FILM DOKUMENTER PERJALANAN SEVENTEEN. Bismillah semoga dilancarkan proses film ini demi kenangan kebersamaan kami bersama, termasuk aku dan istriku @dylan_sahara ❤️

A post shared by Riefian Fajarsyah (@ifanseventeen) on


Tsunami di Banten, Indonesia telah meragut nyawa dua anggota lain Seventeen iaitu Herman dan Bani.