Perempuan Tanah Jahanam Terilham Dari Mimpi Buruk Joko Anwar 10 Tahun Silam

Lewat video dengan durasi 1 menit 46 detik itu, ia memaparkan perjuangan Maya (Tara Basro) yang mencoba cari tahu mengenai keluaraganya seteleh menghadapi masalah dan meminta 'libur' satu minggu.

Bersama Dini (Marissa Anita) dia pulang ke sebuah desa terpencil dengan membawa sejumlah pertanyaan tentang keluarga. Pun kedatangan mereka disambut dingin masyarakat sekitar.

Babak babak mengejutkan pun ditayang silih berganti di trailer tersebut bersama sebuah pertanyaan lewat narasinya yang berbunyi: "Do you really know your family?"

Dan diujung trailer, muncul babak Christine Hakim yang memerankan Nyi Misni dengan mengucapkan: "Kamu kesalahan yang aku hapus."

Dilansir dari CNNIndonesia, Joko mengatakan Perempuan Tanah Jahanam adalah sebuah film yang menceritakan permasalahan keluarga.

Ia berangkat dari pemikiran kebanyakan orang meyakini keluarganya yang paling baik dibandingkan keluarga lain.

"Film ini adalah kontemplasi saya tentang fungsi keluarga. Ibu, bapak, dan anak. Saya tulis film ini ketika sedang banyak pikiran tentang keluarga," ucap Joko Anwar saat perilisan trailer dan poster resmi Perempuan Tanah Jahanam di Jakarta, Senin (16/9).

Kepada awak media lainnya, Joko mengaku ia menuliskan film ini lebih 10 tahun silam setelah mengalami mimpi buruk.

Ketimbang di film horor Pengabdi Setan, Perempuan Tanah Jahanam kata Joko penuh dengan adegan yang lebih tegang dan tidak mesra penonton.

"Bedanya kalau Pengabdi Setan masih baik yah. Masih ramah ke penonton. Nah ini (Perempuan Tanah Jahanam) tuh bener-bener menggendor jantung," ungkap Joko Anwar saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Pusat.Selain Tara Basro, Marissa Anita dan Christine Hakim, film ini turut dibintangi Ario Bayu, Asmara Abigail, Kiki Narendra, Tengku Rifny, Zidni Hakim serta beberapa artis lainnya.

Joko juga mengatakan sejumlah artis yang turut berperan dalam Perempuan Tanah Jahanam berasal dari kawasan di mana tempat itu menjadi lokasi syuting, seperti di Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen dan Banyuwangi.