Syahrini Terima Penghargaan UNESCO Di Acara Filem Cannes 2025 - “Penghargaan Ini Menjadi Dorongan Saya Untuk Kembali Aktif…”

Penyanyi Indonesia, Syahrini, mencipta sejarah tersendiri apabila tampil memukau di karpet merah Festival Filem Cannes 2025 yang berlangsung di Perancis baru-baru ini.

Lebih membanggakan, Syahrini bukan sahaja menghadiri acara bertaraf dunia itu, malah turut menerima penghargaan berprestij daripada UNESCO menerusi kategori Outstanding Achievement in Entertainment, Influence & Global Cultural Impact.

Menerusi hantaran di Instagram pada Sabtu, Syahrini atau nama penuhnya Rini Fatimah Zaelani, 44, berkongsi kegembiraannya menerima anugerah tersebut dalam acara gala dinner “Listen To Her Parole” yang berlangsung di Carlton Hotel Cannes pada 14 Mei lalu.

“Saya datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi & luar biasa dari UNESCO melalui platform 'Listen To Her Parole',” tulisnya.

“Nama saya Syahrini, saya seorang penyanyi dan artis dari Indonesia. Sejak usia muda, saya dibimbing oleh cinta almarhum ayah saya yang memanggil saya ‘Princess’. Nama itu kini menjadi identiti pentas saya.

“Saya menemui kegembiraan yang tenang namun kuat dalam menjadi seorang ibu untuk putri saya dan seorang isteri untuk suami saya. Terima kasih, suamiku, karena selalu ada untuk kita berdua,” tulisnya.

Tambah Syahrini, penghargaan daripada UNESCO ini menjadi dorongan emosional untuk dirinya kembali aktif dalam industri muzik.

“Penghargaan ini menjadi dorongan buat saya untuk kembali membuka pintu kepada muzik dalam kehidupan saya.

“Keyakinan saya menguatkan saya, budaya saya memperkuat saya, dan suara saya bergabung dengan banyak wanita lain yang bangkit untuk mendefinisikan kembali apa yang mungkin.

“Untuk setiap wanita yang mendengarkan: impian anda sah, jalan anda layak, dan suara anda sangat berarti,” kongsinya lagi.

Syahrini turut merakamkan ucapan penghargaan kepada UNESCO dan Yayasan Putri Charlene atas pengiktirafan mereka terhadap kisah dan perjuangan wanita dari seluruh dunia.

“Terima kasih, UNESCO dan Yayasan Putri Charlene, karena telah melihat bukan hanya siapa kami, tapi menjadi siapa kami,” katanya lagi.

Acara berkenaan merupakan sebahagian daripada inisiatif majalah Discrte Magazine yang meraikan sumbangan wanita dalam pelbagai bidang menerusi rubrik khas.