Ajukan Penangguhan Penahanan Lagi, Jerinx SID Siap Hapus Akun Instagramnya
Gempak ID
22/09/2020 11:20 MYT
22/09/2020 11:20 MYT
Jerinx Superman Is Dead (SID) mengungkapkan rela akun Instagramnya dihapus demi jaminan penangguhan penahanan.
Dalam sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik secara virtual tersebut, Jerinx mengutarakan pengajuannya usai Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan.
"Saya izin bicara yang mulia, untuk memperkuat penangguhan, saya juga siap akun saya tersebut dihapus," kata Jerinx SID sebelum sidang ditutup dikutip dari Channel YouTube PN Denpasar, Selasa (22/9).
Jerinx SID menegaskan bahwa upaya tersebut dilakukan agar ada jaminan penangguhan penahanan.
"Untuk memperkuat jaminan, jika saya tidak akan mengulangi perbuatan yang sama atau yang serupa itu akun instagram @jrxsid itu bisa saya atau bisa pihak kepolisian delete. Itu tidak apa-apa untuk memperkuat penangguhan," jelas Jerinx.
"Jika dikhawatirkan saya melakukan perbuatan yang sama lagi itu menjadi jaminan saya siap untuk itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Jerinx SID telah mengajukan penangguhan penahanan. Namun sayangnya pengajuan tersebut ditolak Kejaksaan Tinggi Bali.
Kemudian di pengajuan berikutnya, Majelis Hakim mempertimbangkan pengajuan permohonan tersebut.
"Ya. Tentang permintaan saudara itu nanti majelis akan pertimbangkan," kata majelis ketua.
Jaksa Penuntut Umum, dalam dakwaannyan mendakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx diancam pidana dalam Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45A ayat (2) atau Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (3) UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 64 ayat 1 ke 1 KUHP. (syba)
Kasus tersebut bermula dari postingan Jerinx SID di Instagram yang membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merasa terhina.
Jerinx menuliskan kalimat berikut, "Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan RS mewajibkan semua orang yang akan melahirkan harus tes Covid-19.
"Sudah banyak bukti tes sering ngawur, kenapa dipaksakan," tulis Jerinx.
Kredit Foto: Detik.com
Instagram: @jrxsid
Oleh: Syba
Dalam sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik secara virtual tersebut, Jerinx mengutarakan pengajuannya usai Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan.
"Saya izin bicara yang mulia, untuk memperkuat penangguhan, saya juga siap akun saya tersebut dihapus," kata Jerinx SID sebelum sidang ditutup dikutip dari Channel YouTube PN Denpasar, Selasa (22/9).
Jerinx SID menegaskan bahwa upaya tersebut dilakukan agar ada jaminan penangguhan penahanan.
"Untuk memperkuat jaminan, jika saya tidak akan mengulangi perbuatan yang sama atau yang serupa itu akun instagram @jrxsid itu bisa saya atau bisa pihak kepolisian delete. Itu tidak apa-apa untuk memperkuat penangguhan," jelas Jerinx.
"Jika dikhawatirkan saya melakukan perbuatan yang sama lagi itu menjadi jaminan saya siap untuk itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Jerinx SID telah mengajukan penangguhan penahanan. Namun sayangnya pengajuan tersebut ditolak Kejaksaan Tinggi Bali.
Kemudian di pengajuan berikutnya, Majelis Hakim mempertimbangkan pengajuan permohonan tersebut.
"Ya. Tentang permintaan saudara itu nanti majelis akan pertimbangkan," kata majelis ketua.
Jaksa Penuntut Umum, dalam dakwaannyan mendakwa I Gede Ari Astina alias Jerinx diancam pidana dalam Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45A ayat (2) atau Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (3) UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 64 ayat 1 ke 1 KUHP. (syba)
Kasus tersebut bermula dari postingan Jerinx SID di Instagram yang membuat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merasa terhina.
Jerinx menuliskan kalimat berikut, "Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan RS mewajibkan semua orang yang akan melahirkan harus tes Covid-19.
"Sudah banyak bukti tes sering ngawur, kenapa dipaksakan," tulis Jerinx.
Kredit Foto: Detik.com
Instagram: @jrxsid
Oleh: Syba