Anya Dwinov Ungkap Sering Dilecehkan Orang di Pinggir Jalan
Gempak ID
27/06/2021 07:03 MYT
27/06/2021 07:03 MYT
Anya Dwinov memberikan pengakuan yang mengejutkan. Ia mengakui sampai detik ini menerima dugaan pelecehan seksual di ruang terbuka umum atau catcalling.
Pelecehan tersebut terjadi ketika Anya Dwinov sedang jalan kaki menuju kantornya, dan melewati segerombolan orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan, dan berusaha menggodanya dengan kata-kata yang mengarah ke pelecehan.
"Kalau itu sih sudah sering lah ya, udah sampai bosen terima catcalling," kata Anya Dwinov ketika ditemui di kawasan Jakarta, Jumat (25/6).
Karena sangat seringnya menerima hal tersebut, wanita 38 tahun tersebut mengakui justru kasihan dengan pelaku-pelaku pelecehan yang tidak tahu, bahwa tindakannya masuk dalam kategori kriminal.
"Kasiannya adalah kasian kalau dia tidak tahu kalau itu hal yang buruk, berarti segitu rendahnya pendidikan dia. Kadang ngerasa kasian aja, karena levelnya beda kasarnya ya," terangnya.
Anya sebenarnya sangat tidak suka dan merasa tidak nyaman menerima catcalling. Bahkan, ia ingin menindak langsung pelaku pelecehan seksual itu, sebagai bentuk memberikan pelajaran kepada orang-orang, melecehkan adalah perilaku yang tidak baik.
"Rasanya kayak apa? Rasanya pengen balik terus nampar," tegasnya.
Namun, karena merasa perbuatannya akan sia-sia, wanita kelahiran Jakarta, 10 November 1982 itu memutuskan mendiamkannya. Ia akan bertindak jika para pelaku mulai menyentuhnya.
"Well selama aku engga dicolek sih kadang kadang masih angin lalu ya. Karena ya gua hidup di Indonesia masyarakatnya mayoritas kayak begitu. Nongkrong-nongkrong di pinggir jalan," jelasnya.
"Ada dua sampai tiga orang langsung memiliki power untuk melecehkan orang, ya can happen. Ya paling yang bisa dilakukan jadi acuh tak acuh ya," tambahnya.
Anya menyampaikan, kunci dari seorang wanita terhindar dari kasus pelecehan di jalan atau diruang publik atau disebut catcalling, ialah menghindar dari sebuah tempat yang membuatnya tidak nyaman.
"Kita diberikan suara hati yang cukup kuat untuk memberitahu apabila kita sedang memasuki sesuatu yang berbahaya. Intinya dengerin aja suara hati kita sebisa mungkin hindari tempat tidak nyaman," pungkasnya. (herco)
Pelecehan tersebut terjadi ketika Anya Dwinov sedang jalan kaki menuju kantornya, dan melewati segerombolan orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan, dan berusaha menggodanya dengan kata-kata yang mengarah ke pelecehan.
"Kalau itu sih sudah sering lah ya, udah sampai bosen terima catcalling," kata Anya Dwinov ketika ditemui di kawasan Jakarta, Jumat (25/6).
Karena sangat seringnya menerima hal tersebut, wanita 38 tahun tersebut mengakui justru kasihan dengan pelaku-pelaku pelecehan yang tidak tahu, bahwa tindakannya masuk dalam kategori kriminal.
"Kasiannya adalah kasian kalau dia tidak tahu kalau itu hal yang buruk, berarti segitu rendahnya pendidikan dia. Kadang ngerasa kasian aja, karena levelnya beda kasarnya ya," terangnya.
Anya sebenarnya sangat tidak suka dan merasa tidak nyaman menerima catcalling. Bahkan, ia ingin menindak langsung pelaku pelecehan seksual itu, sebagai bentuk memberikan pelajaran kepada orang-orang, melecehkan adalah perilaku yang tidak baik.
"Rasanya kayak apa? Rasanya pengen balik terus nampar," tegasnya.
Namun, karena merasa perbuatannya akan sia-sia, wanita kelahiran Jakarta, 10 November 1982 itu memutuskan mendiamkannya. Ia akan bertindak jika para pelaku mulai menyentuhnya.
"Well selama aku engga dicolek sih kadang kadang masih angin lalu ya. Karena ya gua hidup di Indonesia masyarakatnya mayoritas kayak begitu. Nongkrong-nongkrong di pinggir jalan," jelasnya.
"Ada dua sampai tiga orang langsung memiliki power untuk melecehkan orang, ya can happen. Ya paling yang bisa dilakukan jadi acuh tak acuh ya," tambahnya.
Anya menyampaikan, kunci dari seorang wanita terhindar dari kasus pelecehan di jalan atau diruang publik atau disebut catcalling, ialah menghindar dari sebuah tempat yang membuatnya tidak nyaman.
"Kita diberikan suara hati yang cukup kuat untuk memberitahu apabila kita sedang memasuki sesuatu yang berbahaya. Intinya dengerin aja suara hati kita sebisa mungkin hindari tempat tidak nyaman," pungkasnya. (herco)