,
Artis

Didakwa Melacur sehingga ke Singapura, Vanessa Angel Bukan Amatiran

Gempak ID
16/01/2019
06:48 MYT
Semakin diselidik, semakin hangat. Itulah yang dihadapi oleh Vanessa Angel usai penyidikan lanjut yang dijalankan terhadapnya di Polda Jatim.
Disoal selidik selama sembilan jam terkait keterlibatannya dalam prostitusi artis, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mendedahkan status saksi Vanessa bisa menjadi tersangka.
Hal ini karena selain memberi khidmat seksnya dua kali di Singapura, enam di Jakarta dan satu kali di Surabaya, wanita itu juga aktif upload foto untuk tujuan prostitusi dan melakukan chatting.
Ungkap Barung Mangera, isi chatting tersebut juga tidak bersesuaian etika sehingga tidak mahu dikongsikan bersama publik.
“Dia tidak melakukannya hanya sekali dua tapi banyak kali,” jelasnya lagi.
(Vanessa bersedia memberi kerjasama baik terhadap kasusnya. Kredit foto: Jakarta Tribun.news.com)
Vanessa sendiri yang didekati awak media saat datang untuk pemeriksaan lanjutan di Polda Jatim, tak banyak bicara.
Vanessa Angel tampak pasrah menghadapi perkara terkait dugaan keikutsertaannya dalam kasus prostitusi online yang melibatkan 45 artis dan 100 model cantik.
"Ya, saya tadi sudah diperiksa, selebihnya saya serahkan ke penyidik," ucapnya.
Dia juga sempat memohon agar kasusnya berjalan lancar.
Katanya seperti dikutip dari Surya.co.id: “Doakan ya. Mohon doanya.”
(Vanessa menafikan berlakunya transaksi prostitusi online sehingga ke Singapura)
Dalam penyidikan sebelum ini, pihak kepolisian telah menemukan sebanyak 15 transaksi dengan 9 di antaranya diyakini berhubungan dengan bisnis prostitusi milik artis tersebut bersama sang muncikari berinisial ES. Ia merupakan hasil analisis data digital forensik dari Polda Jatim.
Lebih menguatkan penyidikan adalah karena 9 transaksi itu juga mempunyai pola pembayaran dengan jumlah yang sama dengan transaksi di Surabaya (Rp80 juta) pada tanggal 5 Januari yang lalu.
Namun, bintang FTV itu membantah kalau transaksi yang dilakukan adalah atas dasar prostitusi online.
Melalui tim kuasanya, Aga Khan, Vanessa mengungkapkan kalau transaksi yang berlaku adalah hanya atas dasar pekerjaan menjadi pembawa acara (MC), sesuai pekerjaannya di dunia hiburan.
“Dia bilang transaksi itu hanya untuk pekerjaan pembawa acara (MC),” ujar Aga kepada Surabaya.tribunnews.com pada 14/1/2019.
Sumber: Surya.co.id, Surabaya.Tribunnews.com Instagram: Vanessa Angel
Oleh: Maliah Surip
Topic Berkaitan
Must-Watch Video
Hiburan

Jom Geng Singapura, Bergelak Tawa Dengan Sepahtu Reunion Live 30 November Nanti! - "Ada Cameo Anna Jobling & Maria Farida"

gempak
21/11/2024
11:56 MYT
Setelah kejayaan luar biasa Sepahtu Reunion Live di Malaysia, penganjur utama Eventify Pte Ltd kini berbesar hati membawa gelombang komedi Malaysia ke Singapura!
Hiburan

Sufi Rashid, Isteri Timang Cahaya Mata Sulung, Beri Nama Sabreen Aleyna - "Rasa Excited, Pemberian Allah Terbesar"

gempak
14/11/2024
06:41 MYT
Penyanyi dan usahawan Sufi Rashid dan isteri, Nurulain Md Yusof, memanjatkan rasa syukur dikurniakan cahaya mata sulung pada 12 November lalu.
Hiburan

Dihalang Isi Minyak Kereta, Shakilla Khoriri Bengang Dituduh Warganegara Singapura Hanya Kerana No Plat Kereta - “Kereta Besar Otak Kosong”

gempak
06/11/2024
05:55 MYT
Menurut Shakilla atau nama penuhnya Nurul Shakilla Mohd Khoriri individu tersebut telah memanggil pekerja stesen minyak berkenaan dan memberitahu jangan izinkan dia untuk mengisi minyak di stesen tersebut.
Hiburan

Ibu Aliff Aziz Respons Dakwaan Anak Bakal Berkahwin Dengan Ruhainies - "Subhanallah"

gempak
27/10/2024
00:55 MYT
Ibu kepada pelakon kacak kelahiran Singapura Aliff Aziz, Siti Hafiza Basharahil terkejut dengan penularan berita mendakwa anak lelakinya itu bakal mengahwini pelakon genit Ruhainies.
Hiburan

"Habis GV9 Saya Balik Ke Singapura..." - Hazrul Nizam Lancar Lagu Rawan Selepas 21 Tahun Tanpa Lagu Solo

gempak
22/10/2024
15:55 MYT
Penyanyi Hazrul Nizam mengambil keputusan tampil dengan single baharu selepas kali terakhir membawakan lagu Kaulah Segalanya kira-kira 21 tahun lalu.
Unitar