Dikata Biseksual, Harry Styles: Siapa Peduli?
Gempak ID
16/12/2019 03:40 MYT
16/12/2019 03:40 MYT
Mantan One Direction, Harry Styles baru merilis album solo teranyarnya, Fine Line.
Bersama rilisnya album tersebut, ia menjadi perbincangan hangat publik lewat sebuah wawancara yang dibuat bersama The Guardian terkait karier dan pribadinya.
Hal yang memicu perdebatan penggemar dan publik adalah mengenai gender atau sisi seksualnya yang sejak kebelakangan ini ditonjolkan lewat penampilan juga karyanya di Fine Line.
Styles sempat dipikirkan seorang gay juga, biseksual. Soalan itu lantas diajukan sang reporter.
Pria yang menempuh tenar seawal usia 16 tahun itu menjawab pertanyaan yang cukup personal itu.
Styles mengatakan bahwa seksualitas seseorang tak bisa dibatasi sesuai gender melainkan harus dari keinginan individu tersebut.
"Iya, saya pikir saya memang menyetujuinya (tak ada batasan gender). Ini bukan perihal: saya tidak memberitahumu karena tak ingin. Juga bukan perihal: oh ini miliku dan bukan punyamu.
"Ini soal: siapa yang peduli? Itu yang lebih masuk akal," katanya seperti yang dilansir dari The Guardian pada Senin (16/12/2019).
Penyanyi 25 tahun itu dengan tegas mengklarifikasi bahwa ucapan tersebut bukan sebagai kode atau pesan mengenai sisi seksualitasnya.
Ia juga membantah sengaja membubuhkan sisi seksual untuk membuat albumnya jadi lebih menarik.
"Tidak. "Ini lebih mengenai bagaimana saya berpakaian, dan album seperti apa yang menggambarkan saya," tegas Styles.
Styles sebaliknya mengatakan album yang menimbulkan perbincangan hangat sehingga terkait hal sisi seksualitinya itu adalah sebuah karya yang keren.
Ia mengatakan Fine Line bukan untuk menunjukkan dirinya penyuka sesama jenis atau gay atau ia cenderung jatuh cinta dengan wanita.
"Album ini tidak membuat aku kelihatan seperti penyuka sesama jenis atau penyuka wanita, atau memperlihatkan aku sebagai biseksual, tapi karena aku pikir album itu membuatku keren.
"Lebih dari itu, saya pikir seksualitas adalah sesuatu yang seru," pungkasnya.
Kredit Foto: The Guardian, Getty Images
Instagram: @harrystyles
Oleh: Maliah Surip
Bersama rilisnya album tersebut, ia menjadi perbincangan hangat publik lewat sebuah wawancara yang dibuat bersama The Guardian terkait karier dan pribadinya.
Hal yang memicu perdebatan penggemar dan publik adalah mengenai gender atau sisi seksualnya yang sejak kebelakangan ini ditonjolkan lewat penampilan juga karyanya di Fine Line.
Styles sempat dipikirkan seorang gay juga, biseksual. Soalan itu lantas diajukan sang reporter.
Pria yang menempuh tenar seawal usia 16 tahun itu menjawab pertanyaan yang cukup personal itu.
Styles mengatakan bahwa seksualitas seseorang tak bisa dibatasi sesuai gender melainkan harus dari keinginan individu tersebut.
"Iya, saya pikir saya memang menyetujuinya (tak ada batasan gender). Ini bukan perihal: saya tidak memberitahumu karena tak ingin. Juga bukan perihal: oh ini miliku dan bukan punyamu.
"Ini soal: siapa yang peduli? Itu yang lebih masuk akal," katanya seperti yang dilansir dari The Guardian pada Senin (16/12/2019).
Penyanyi 25 tahun itu dengan tegas mengklarifikasi bahwa ucapan tersebut bukan sebagai kode atau pesan mengenai sisi seksualitasnya.
Ia juga membantah sengaja membubuhkan sisi seksual untuk membuat albumnya jadi lebih menarik.
"Tidak. "Ini lebih mengenai bagaimana saya berpakaian, dan album seperti apa yang menggambarkan saya," tegas Styles.
Styles sebaliknya mengatakan album yang menimbulkan perbincangan hangat sehingga terkait hal sisi seksualitinya itu adalah sebuah karya yang keren.
Ia mengatakan Fine Line bukan untuk menunjukkan dirinya penyuka sesama jenis atau gay atau ia cenderung jatuh cinta dengan wanita.
"Album ini tidak membuat aku kelihatan seperti penyuka sesama jenis atau penyuka wanita, atau memperlihatkan aku sebagai biseksual, tapi karena aku pikir album itu membuatku keren.
"Lebih dari itu, saya pikir seksualitas adalah sesuatu yang seru," pungkasnya.
Kredit Foto: The Guardian, Getty Images
Instagram: @harrystyles
Oleh: Maliah Surip