Nusantara
Dokter Singgung Krisdayanti Dapat Hak Istimewa Rapid Test Corona di Surat Terbuka buat Jokowi
Nampaknya tindakan Krisdayanti dan suami serta anak liburan ke Eropa belum lama ini saat pandemi Corona mengganas tidak hanya menjadi buah mulut masyarakat.
Sepulangnya mereka dari Eropa, biar mengaku sedang mengkarantina diri sehingga 4/4/2020, ternyata ada hal yang kurang menyenangkan disinggung oleh seorang dokter.
Perihal itu ia tuliskan dalam sebuah surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo dan BNBP Indonesia. Ia menyoroti tes Corona masal yang didahulukan untuk anggota DPR.
Sebagai dokter, ia menilai wacana tersebut menjadi kontradiktif di mana melihat salah satu anggota DPR justru pelesiran ke luar negeri saat wabah Corona.
Anggota DPR yang disinggung Dokter Yusuf tak lain adalah Krisdayanti.
Ia adalah dokter bernama Yusuf membuat surat terbuka tersebut lewat Instagram pribadinya @dokteryusuf.spog.
"Surat terbuka buat Presiden RI @jokowi, @bnpb_indonesia. Ditengah wabah corona.
Pemerintah bersikap untuk mutus rantai penyebaran dengan rapid test masal.
"Menjadi kontradiksi dengan memberikan hak privilege buat wakil rakyat. Sementara disaat yang bersamaan si wakil rakyat sengaja meengeksposekan diri dengan virus diluar negeri?
"Apakah kebijakan ini memihak dengan kami yang berjuang di frontline dalam merawat pasien di rumah sakit rumah sakit indonesia ?
"Ini adalah contoh kasus yang bs membuka mata kita, ditengah wabah corona, anggota DPR RI, @krisdayantilemos, yang harus nya reses turun ke dapil, tapi pelesiran, selanjutnya dapat hak istimewa untuk rapid test screening?," lanjutnya.
Dokter Yusuf juga menyebut pelesiran yang dilakukan KD bersama keluarga di waktu reses DPR tidak bisa diterima. Seharusnya pada masa reses KD turun ke daerah pemilihan untuk melakukan pemantauan di daerah tersebut.
Namun Raul Lemos sebelumnya sudah melakukan pembelaan terhadap istrinya. Lewat sebuah unggahan di Instagram, Raul mengatakan sebagai ketua keluarga dirinya bertanggungjawab 100 persen atas persetujuan mereka liburan.
Justeru seharusnya dialah yang menerima kesalahan bukan Krisdayanti karena ia mengatakan rencana liburan tersebut telah diatur 2 bulan sebelum wabah virus Corona dan mereka meneruskan rencana itu lantaran kesibukan waktu dan mereka terpisah antara dua negara.
""Kalau ada yang disalahkan akan kejadian ini sayalah sebagai suami dan kepala rumah tangga yang paling bertanggung jawab sebagai pihak yang disalahkan. Bukan istri saya!!," tulis Raul Lemos.
Instagram: @dokteryusuf.spog, @krisdayantilemos
Oleh: Maliah Surip