Firasat Kematian Bani, Herman Sebelum Jadi Korban Tsunami Selat Sunda

Kaget dan seperti nggak percaya, begitu respons sang isteri, Juliana Moechtar saat diberitakan tentang kematian suaminya diterjah badai tsunami yang berlaku pada malam 22 Desember 2018.

Lantas, wanita itu mengaku kalo ada yang beda saat Herman mau pamit ke Tanjung Lesung.

Dia mengatakan suaminya begitu wangi dan berulang kali memeluk dan mencium istri dan anaknya.

(Kenangan Herman dan istrinya, Uli pada 12 Oktober 2018)

"Pamitnya juga beda, emang ini udah beda. Dipeluk, dicium, (nangis). Ciuman tangan, cium biasa, ini berkali-kali dipeluk, dicium. Saya bercandain, 'Kok hari ini wangi' biasanya dia nge rokok atau apa. Ini abis mandi pamit, saya bercandain, 'Wangi hari ini, enak dicium', dia kasih tangan buat dicium lagi," ungkapnya.

Tidak jauh beda dengan pemergian Herman, Bani dilihat seperti sudah dapat menilik usia hidupnya yang tidak lagi panjang.

Hal itu terbongkar saat warganet melihat beberapa unggahan terakhir foto dalam Instagram milik pria yang bergabung dengan Seventeen sejak tahun 1999 itu.

Salah satu postingan dan caption yang menyita perhatian adalah pada tanggal 8 Desember lalu. Menerusi foto itu almarhum mengunggah foto selfie di depan kaca sembari menuliskan caption tentang kematian.

"Qanaah itu lebih baik, karena kita di dunia ini cuma sementara," tulis Bani yang memakai baju putih bergaris, jaket dan celana hitam.

Tidak hanya itu, pada foto bersama anaknya yang diunggah 11 Desember, Bani menulis: "Hore bapakku pulang.”

Kini, yang masih menjadi tanda tanya adalah status istri vokalis Seventeen, Ifan, iaitu Dylan Sahara.

Meski sempat mengaku dikhabari Dylan selamat, namun sehingga kini Ifan belum menemui istrinya lagi.

(Irfan sempat memberi ucapan ultah buat istrinya, Dylan yang masih belum ditemui sejak 22 Desember 2018.)

Malah, sempat juga beredar khabar Dylan yang berulang tahun pada 23 Desember 2018 turut tewas dalam bencana alam itu.

Ketika bencana tsunami terjadi, Seventeen sedang manggung di sebuah acara yang berlokasi di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.

Sehingga artikel ini ditulis, seperti yang dikutip dari CNN Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebut korban tewas akibat tsunami yang menerjang Selat Sunda bertambah menjadi 222 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pula menuturkan korban luka yang semula berjumlah 584 orang juga menjadi 843 orang, sementara jumlah orang hilang bertambah hingga 28 orang.