Nusantara
Lepas Album “Identitas”, Begini Keseruan Kotak Dalam Mempersiapkannya
Band rock Kotak kembali memperkenalkan deretan karya terbarunya. Karya musikal yang terangkum dalam album berjudul Identitas ini sekaligus menandai kiprahnya selama 16 tahun berkarya di skena musik tanai air.
“Alhamdulillah, album ini kita garap dua tahun lalu. Kalau nggak salah November 2018. Niat awalnya album ini rilis pas Tantri masuk kembali abis lahiran, eh, ada pandemi.
"Kita nggak mau menunda lama lagi ya udah kita rilis sekarang bertepatan dengan ulang tahun,” ujar Mario Marcella, gitaris Kotak saat menggelar press conference virtual bersama media dan fans, Jumat (25/9).
Advertisement
Ada 10 track yang masuk dalam album ini. Sebelumnya lagu-lagu seperti Growing Up, Hoax, Manusia Manusiawi dan Teman Palsu sudah diperdengarkan kepada khalayak musik setia Kotak.
Menariknya, semuanya mereka kerjakan sendiri! Dengan kata lain, segala konsep yang masuk adalah ide dari mereka bertiga.
“Jadi kita semuanya (kerjakan) sendiri. Workshop sendiri, studio sendiri, semua persiapannya sendiri. Kenapa dua tahun, alhamdulillah saya ada rejeki anak, jadinya mundur (proses albumnya),” ungkap Tantri.
Berhubung dikerjakan secara santai namun spesial alhasil Kotak pun mengalami keseruan yang luar biasa dalam menghadirkan album Identitas ini.
Sempat mandek-nya mood dan pikiran mereka hingga harus memboyong keluarga sampai Jogja, semua itu dilakukan untuk progress album ke-7 ini.
“Ini pengerjaan di Jogja selama seminggu. Bisa dibilang dibanding album lain, ini yang cukup lama. Sampai menunggu sampe 2 tahun juga,” sambungnya.
Chua mengenang prosesnya, bagaimana dirinya punya cara untuk membangun mood hingga harus shoping ke pasar tradisional. Bahkan pun mengingat bagaimana serunya nge-rap di lagu Teman Palsu.
“Saya percaya setiap karya dan apa yang kita lakukan udah ada yang mengatur. Jadi pas dikerjakan di Jakarta mood-nya mandek. Eh, pas di Jogja moodnya lancar gitu aja.
"Kita ada cerita sendiri, Cella sempat stress sampai pakai topi Tani, terus aku sama tantri malah milih jalan-jalan buat belanja di Pasar Beringharjo,” papar Chua, pembetot bas Kotak.
“Kalo pas nge-rap itu awalnya kita mau collabs sama nama terkenal, rapper terkenal dan selebgram tergenal, terus anak-anak bilang ngapain keluar budget lagi, dan anak-anak nunjuk aku, jadilah tuh Pangsit Girls,” sambungnya sembara tertawa terbahak-bahak.
Dengan proses yang banyak dilakukan serba sendiri, sampai 2 tahun pula, kebersamaan meraka pun kian erat. Hingga akhirnya, terpikir kalo mereka ingin bermain musik sampai tua.
“Aku pingin nge-band sampai Kotak jadi namanya Kotak Sampai Tua band,” tutup Cella.
Kredit Foto : Warner Music Indonesia
Oleh: Ryks
Must-Watch Video