VIRAL
5 Alasan Valid Kenapa Kamu Harus Nonton Game of Thrones
Menjelang pertengahan April 2019, media sosial diramaikan dengan percakapan seputar akan berakhirnya Game of Thrones, sebuah serial televisi HBO yang bercerita tentang perebutan kekuasaan di sebuah dunia fantasi yang dipenuhi naga, zombie, dan penyihir.
Mungkin kedengarannya terlalu cliche karena sudah banyak cerita-cerita serupa seperti Narnia, Lord of The Rings, atau Eragon yang sudah terlebih dahulu menempati ruang kenangan di masa-masa muda kita.
Namun, respons kritik serta para penonton terhadap serial yang satu ini tidak bisa dianggap remeh. Rating kritikus bagi Game of Thrones di Rotten Tomatoes telah mencapai akumulasi 94% dari 7 season yang telah tayang. Belum lagi, serial televisi yang menghadirkan banyak sudut pandang tokoh utama ini telah memperoleh berpuluh-puluh penghargaan selama penayangannya sejak 2011 lalu.
Mungkin sebenarnya kalian tertarik, namun terlalu sederhananya premis yang ditawarkan membuat kalian malas untuk memprioritaskan serial ini untuk jadi yang selanjutnya ditonton secara marathon. Nah biar kamu tambah yakin, kami punya lima alasan konkrit kenapa kamu harus mulai menyaksikan episode pertama dan berlanjut terus sampai season terakhir.
1. Game Of Thrones diangkat dari seri buku legendaris yang berjudul A Song of Ice and Fire yang ditulis oleh George R. R. Martin
Diberikan gelar sebagai The American Tolkien oleh Time Magazine, sang penulis George R. R. Martin mampu menjalin kisah yang sangat rumit yang mencakup ribuan mil, puluhan karakter menarik, dan sejarah yang membentang ribuan tahun. Biarpun begitu, ceritanya masih sangat mudah diikuti dan sangat menarik untuk disaksikan. Dalam produksi serial televisi Game of Thrones, George R. R. Martin turut serta berpartisipasi menjadi penulis bersama dengan produser eksekutif David Benioff dan Dan Weiss.
2. Penuh plot twist yang mengejutkan dan tak akan pernah bisa ditebak sebelumnya (SPOILER: EPISODE 1 SEASON 1)
Di episode pertama saja, kamu tidak akan percaya dengan apa yang terjadi pada Bran Stark, putra Raja Ned Stark yang berusia 10 tahun. Ia terlihat begitu manis dan tidak memiliki peranan penting sampai ia memanjat sebuah menara dan mengintip ke jendela yang terbuka di mana Yang Mulia Ratu sedang bersenggama dengan kakak laki-lakinya sendiri.
Iya, Bran yang masih 10 tahun melihat hal ini. Apa yang terjadi? Jaime Lannister, si kakak laki-laki, mendorong Bran muda ke luar jendela hingga ia jatuh sejauh 35 meter ke tanah.
Masih sangat banyak twist lain yang akan membuat mulut kamu menganga lebar di episode-episode selanjutnya. David Benioff dan Dan Weiss benar-benar menunjukkan keberanian dan presisi mereka dalam merancang plot-plot yang tidak terduga, namun masih tetap masuk akal. Inilah salah satu yang menjadi alasan kenapa orang-orang mencintai dan tak pernah berhenti membicarakan serial televisi Game of Thrones.
3. Karena ditargetkan untuk orang dewasa, maka banyak adegan seks, pembunuhan brutal, dan kehancuran yang melewati batas
Faktor lain yang membedakan Game of Thrones dan cerita fantasi lainnya adalah: mereka adalah serial televisi dewasa yang tidak segan menampilkan visualisasi ketelanjangan dan kekejian. Tenang dulu, walaupun begitu serial televisi ini tidak terlihat seperti sebuah pornografi. Justru, momen-momen itu disajikan untuk menambah beban emosional dan membuat tiap konflik menjadi lebih genting.
Belum lagi, Game of Thrones juga berlatar di zaman kuno di mana budaya barbar masih menjamur dan nilai-nilai kemanusiaan bukanlah sesuatu yang sering dianggap serius, jadi penyajian hal-hal seperti seks dan pembunuhan di dalam sebuah perebutan tahta merupakan sebuah hal yang bisa dibilang realistis.
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai pemberdayaan perempuan dan minoritas
Memang banyak adegan seks dan kekerasan yang ditampilkan di Game of Thrones. Belum lagi latar tempat yang menyajikan pelacuran serta plot “menikah untuk menyatukan dua kerajaan” yang terlihat sangat mengobjektifikasi perempuan juga ada di sini. Namun jangan salah, tidak hanya sebagai latar, banyak juga tokoh perempuan kuat yang dijadikan sudut pandang protagonis di serial ini.
Sebut saja Daenerys Targaryen (seorang ratu dengan tiga naga), Arya Stark (anak perempuan yang belajar menjadi pembunuh handal), Brienne the Tarth (ksatria pelindung bertubuh besar yang tak terkalahkan), Lyanna Mormont (anak kecil yang menjadi ratu sekaligus komandan tertinggi) dan masih banyak lagi.
Belum lagi, karakter minoritas seperti Tyrion Lannister (penyusun taktik perang yang bertubuh kerdil) juga diangkat dan diberi kelebihan luar biasa berupa kecerdasan dan keberanian. Tidak heran akhirnya banyak yang menjagokannya.
5. Salah satu serial yang paling sering dibicarakan orang-orang
Pastinya, ketika banyak kritikus dan penonton yang menobatkan Game of Thrones sebagai salah satu serial televisi terbaik sepanjang masa, kamu nggak mau ketinggalan ikut ke dalam hype tersebut, bukan? Jika empat alasan yang telah kami sebutkan di atas mampu merayumu menonton serial televisi ini, maka jangan ragu lagi untuk mulai binge-watch dari season pertama sampai ketujuh.
Jika sudah selesai, terjunlah ke dalam euphoria season terakhir bersama jutaan penggemar lain baik di media sosial maupun bersama orang-orang di sekitarmu tanggal 14 April 2019.
Lalu, mulailah menebak-nebak plot twist apa lagi yang akan terjadi selanjutnya. Apakah Daenerys akan memenangkan singgasana besi ataukah Jon Snow yang akan berhasil membunuh Night King? Kita tidak pernah tahu.
Kredit Foto: HBO
Oleh: Tommy Pranama
Must-Watch Video