Film Perburuan sedang menghitung hari tayangan di bioskop yang dijadwal pada 15 Agustus 2019 mendatang.

Ia mengangkat kisah Hardo (diperankan Adipati Dolken) seorang bekas komandan pleton dalam pasukan Pembela Tanah Air (PETA) yang kemudian melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pada akhirnya ia diburu karena dianggap sebagai musuh negara.

Memerankan karakter utama dari film adaptasi novel karya Pramoedya Ananta Toer, Adipati Dolken atau mesra disapa Dodot itu mengungkapkan ia bukan sebuah kerja mudah baginya.

Selain harus 'masuk ke masa silam', pria itu mengaku dirinya sulit menghafal dialog yang menggunakan bahasa sastra. Tidak cukup itu dalam salah satu adegan ia sempat mendapat dialog sepanjang 13 halaman yang bahasa sastranya sama seperti di buku.

"Akan jadi beban kalau menyampaikannya sampai salah. Harus mengerti dialog, terlebih bahasanya pakai bahasa sastra dan dialognya sendiri sudah panjang.

"Panjangnya ada yang sampai-sampai satu scene itu 13 lembar sendiri. Menghafal dialognya pusing. Saya harus ngerti apa yang disampaikan. Ini kan bahasanya sastra, jadi harus persis dengan apa yang ditulis walaupun kadang boleh sedikit improvisasi," katanya seperti yang dikutip dari CNNIndonesia tidak lama dulu.

Perburuan yang disutradarai oleh Richard Oh adalah proyek kedua yang dihasilkan oleh produksi Falcon Pictures yang juga merilis sebuah lagi adaptasi karya Pramoedya yakni Bumi Manusia.

Kredit Foto: CNNIndonesia