Siapa bilang Indonesia tidak bisa punya Avengers sendiri?

Berada dalam satu franchise bernama BumiLangit, Indonesia punya segudang komik superhero yang berpotensi besar untuk difilmkan ke layar lebar dan bersaing di pasar Asia. Gundala Putera Petir, Si Buta dari Goa Hantu, Sri Asih, dan Godam adalah beberapa karakter pahlawan super yang paling terkenal di masanya. Memang beberapa dari komik tersebut masih banyak mengandung unsur yang dipengaruhi gaya komik Amerika, namun harus diakui kualitas cerita dan kompleksitas karakter yang disajikan sangat otentik untuk mewakili kearifan budaya Indonesia itu sendiri.

Pada April 2018 kemarin, Joko Anwar mengumumkan lewat akun Instagram @jokoanwar bahwa ia akan menggarap film “Gundala”, salah satu pahlawan super paling ikonik di Indonesia. Tidak hanya itu, di poster yang ia upload tertulis “Bumilangit Studios”, yang berarti bahwa BumiLangit sebagai franchise komik akan menjadi sebuah studio kreasi dalam pembuatan film-film superhero mereka layaknya Marvel Studios.



Kehadiran BumiLangit Studios membuat para penggemar komik Indonesia memiliki ekspektasi yang tinggi akan adanya jagad sinematik yang menaungi semua pahlawan super tersebut layaknya Marvel Cinematic Universe yang menaungi Avengers. Harapan ini semakin mengarah pada titik terang tatkala Timo Tjahjanto, sutradara Headshot dan The Night Comes for Us, mengumumkan bahwa ia akan menggarap film Si Buta dari Goa Hantu. Dikenal dengan ciri khasnya yang eksplisit dan brutal, banyak yang berharap film ini akan menjadi jauh lebih mengerikan dan penuh ‘action’ dari komiknya sendiri.

Melihat dari kesuksesan Wiro Sableng 212 sebagai film adaptasi komik pertama Indonesia di abad 21, memang sudah saat yang tepat bagi industri film Indonesia untuk melangkah lebih jauh lewat film-film pahlawan super. Tepat pada 24 Januari 2019 kemarin, BumiLangit Studio mengkonfirmasi kebenaran timeline film yang gambarnya sempat bocor di salah satu forum internet.

"BumiLangit Studio dan BumiLangit Komik mempersiapkan konten-konten berupa film ke depannya. Sebagaimana ada di slide foto yang bocor (di media sosial), itulah proyeksi film kami selama lima tahun ke depan," begitu ungkap Imansyah Lubis, Manager Production BumiLangit Comics dalam jumpa pers di Cozyfield Gramedia Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/2019).

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa tim mereka sudah menyiapkan timeline tersebut dari jauh-jauh hari. Sebab, ada lebih dari 1.100 karakter superhero dari BumiLangit yang akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu Adisatria (Patriots) dan Pendekar (Warriors). Pembagian ini berdasarkan era yang akan dijalani oleh para tokoh superhero, di mana para Adisatria akan ada di era modern dan Pendekar di era Nusantara Kuno.

"Itu ada tantangan tersendiri bagaimana kami bisa menafsirkan sesuatu dari medium yang berbeda, dari dekade yang berbeda juga, menjadi sesuatu yang bisa diterima oleh khalayak masa kini yang lebih kekinian," kata Iman.

Sumber:

Oleh: Tommy Pranama