Film 365 Days yang sedang tayang di Netflix kini menerima protes keras dari banyak penonton.

Pasalnya film asal film Polandia itu memaparkan hiburan erotis yang mengangkat secara serius tema penculikan dan perdagangan seks.

Salah satu yang ikut murka dengan penayangan film ini adalah penyanyi asal Inggris, Duffy.

Duffy yang pernah diculik, diperkosa dan dipaksa mengonsumsi obat obatan terlarang ini menuliskan surat terbuka pada CEO Netflix, Reed Hastings, melalui surat terbuka yang dilansir di blog pribadinya.

Ia memprotes keras dan mengklaim 365 Days memaparkan isu kejahatan serius. Duffy juga mengatakan ia sedih bagaimana platform streaming tersebut bisa menyediakan wadah yang tak sensitif dan berbahaya.

"365 Days mengagungkan kenyataan brutal soal perdagangan seks, penculikan, dan pemerkosaan. Ini semua tidak boleh menjadi ide hiburan bagi siapapun, juga tak bisa dideskripsikan seperti itu, atau dikomersialisasi dengan cara seperti itu," tulis Duffy.



Duffy ikut mengajak jutaan orang yang telah menonton film ini agar merefleksi bahwa apapun keindahan yang coba dipaparkan, sama sekali tak bisa mengangkat kejahatan.

"Saya mengajak jutaan orang yang telah menikmati film tersebut untuk merenungkan realitas tentang penculikan, perdagangan, kekerasan dan eksploitasi seksual.

"Pengalaman sebenarnya merupakan kebalikan dari fantasi menarik yang digambarkan," tulisnya.

Penyanyi itu kemudian mendesak bos Netflix untuk berkomitmen dalam menciptakan konten tentang masalah global penculikan dan perdagangan seks, yang oleh PBB disebut sebagai "pelanggaran berat hak asasi manusia."

Duffy pun menutup suratnya ke Hastings dengan pernyataan, "Ketika kita tahu yang lebih baik, mari kita melakukannya."

365 Days adalah film dewasa Netflix yang belum lama ini viral karena adegan-adegan seksnya yang berani. Film erotis ini menceritakan tentang seorang wanita yang diculik dan ditawan oleh bos mafia tampan. Sang wanita diberi waktu selama satu tahun oleh si mafia untuk jatuh cinta kepadanya.

Kredit Foto: TMDb, The Irish World