Luna Maya yang tak pernah tertinggal ikut menggunakan media sosial mengaku sempat tak kuat dan mau mundur dari platform ini lantaran dibully.

Artis sekaligus presenter itu meluahkan keinginannya itu saat menjadi tamu di acara Ari Lasso N Friends, dikutip dari kanal YouTube Trans7 Official, Kamis (1/10/2020)

"Ya mungkin karena sering-sering di-bully awal-awal zaman dulu Twitter gitu-gitu baru gede. Terus baru yang ngerti bully-an itu seperti apa," ucapnya.

Kata Maya, ia syok saat menerima haters lantaran sebelum media sosial ramai digunakan, ia tidak pernah mendapat cibiran dan kritik yang bersifat perundungan.

"Kan enggak pernah di-bully karena media sosial pada waktu itu kan belum terlalu gimana, terus tiba-tiba media sosial mulai (populer).

"Mulai ada haters jadi kayak, 'Kenapa hidup aku kok tidak disenangi', gitu-gitu. Sempat 'Aduh kok gini sih? Apa berhenti aja ya'," ungkapnya.

Ia pun sempat memikirkan alternatif jika tak lagi menjadi artis. Ia mau menekuni bisnis dan sempat jualan tas saat tak punya pekerjaan selama satu tahun pada 2010 hingga 2011.

"Kan sempat waktu aku enggak kerja setahun gitu, 2010-2011 gitu, aku kan jualan tas. Lumayan lho bisa beli (mobil) Lexus," katanya.

Meski demikian ia akhir tak jadi mundur menjadi artis. Kekuatannya itu ia dapat dengan tak terlalu mengambil pusing soal kebencian yang tak tahu datang dari mana.

Instagram: @lunamaya

Oleh: Maliah Surip