Elon Musk baru diumum jadi orang terkaya nomor 1 sejagat raya berkat bisnis Tesla Inc yang ditekuninya.

Pendiri dan CEO Tesla Inc ini malah menggeser pendiri Amazon.com Jeff Bezos yang telah menduduki posisi tersebut selama 3 tahun.

Musk dicatatkan juga telah mencetak sejarah dalam daftar orang terkaya di dunia karena menyalip begitu banyak senior di daftar tersebut.

Saat ini pria yang baru berusia 49 tahun ini diperhitung memiliki harta sebesar US$ 195 miliar atau setara Rp 2.742 triliun (kurs Rp 14.000) berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index.

Melalui penjualan mobil listrik dan juga SpaceX, ia semakin tak tertandingi.

Dikutip dari Detik.com yang melansir dari CNBC, Jumat (8/1/2021), kesuksesan Musk ternyata tak diperolehnya secara instan. Ia bahkan memiliki masa kecil yang kelam karena kondisi keluarganya yang bermasalah.

Di masa mudanya, ia berpindah-pindah tempat tinggal dan bekerja serabutan. Bahkan, ia pernah bekerja sebagai petugas kebersihan atau bisa disebut cleaning service di sebuah pabrik kayu. Tugasnya adalah memberikan ruangan ketel di pabrik tersebut dengan bayaran sebesar US$ 18 per jam.

Dalam biografinya, Musk menceritakan bahwa ia harus mengenakan alat pelindung diri (APD) jenis baju hazmat untuk membersihkan ruang ketel tersebut. Ia harus masuk ke dalam terowongan kecil yang sangat sempit.

"Kemudian, ia harus membersihkan pasir, residu, dan kotoran lainnya dengan sekop dalam ruangan yang suhunya tinggi.

"Jika Anda berada dalam terowongan itu lebih dari 30 menit, Anda akan kepanasan dan mati," tulisnya dalam biografi tersebut.

Sejak muda, Elon Musk memang tertarik dengan hal-hal yang berbau masa depan atau kemajuan teknologi. Ia meraih gelar sarjana di bidang sains dan teknologi di University of Pennsylvania pada Mei 1997.

Ia kemudian pergi ke Silicon Valley dan melamar pekerjaan di Netscape. Ia sangat tertarik dengan internet yang baru lahir kala itu. Namun, ia tak berhasil diterima.

Ia pun mendirikan perusahaan pertamanya yakni Zip2. Kemudian, perusahaannya itu ia jual ke Compaq dengan harga sekitar US$ 300 juta. Sebelum mendirikan Zip2, ia sempat berencana melanjutkan kuliah S-2 di Stanford University. Namun, ia mengurungkan niatnya dan melanjutkan rencananya membuat perusahaan.

Setelah dijual ke Compaq, ia menggunakan yangnya untuk mendirikan X.com, platform layanan keuangan online yang bergabung dengan Confinity pada tahun 2000, dan kemudian menjadi PayPal. Pada 2002, eBay membeli PayPal seharga US$ 1,5 miliar.

Pada tahun 2002, Elon Musk mendirikan SpaceX, lalu Tesla di tahun berikutnya. Kini, ia sukses menjadi orang terkaya di dunia berkat perusahaannya itu.

Kredit Foto: Vox