Kalau film adaptasi komik sudah mulai hadir di Indonesia lewat Wiro Sableng, begitu juga adaptasi WebToon. Disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie, Visinema memproduksi Terlalu Tampan, sebuah film komedi romantis yang diangkat dari WebToon dengan judul yang sama.

Film yang dibintangi oleh Nikita Willy, Iis Dahlia, serta pendatang baru Ari Irham ini menceritakan tentang Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, atau biasa dipanggil Mas Kulin yang menghindari datang ke sekolah karena ketampanannya yang “berbahaya”.

Hal tersebut bukanlah hal yang baik, karena saat rakyat jelata tergila-gila dengan ketampanannya, ia merasa tidak ada orang yang bisa melihat dirinya secara utuh. Orang tuanya, Pak Archewe (diperankan oleh Marcellino Lefrandt) dan Bu Suk (diperankan oleh Iis Dahlia) serta kakaknya Mas Okis (diperankan oleh Tarra Budiman) kemudian menyusun sebuah taktik supaya Mas Kulin mau melanjutkan pendidikannya di sekolah umum.



(Nikita Willy harus bermain sebagai gadis belasan tahun di film ini)

Akhirnya taktik ini berhasil, Mas Kulin lantas bersekolah di sebuah sekolah umum layaknya para remaja lain dan, tentu saja, membuat banyak kaum hawa panik setiap kali melihat kehadirannya. Namun, di saat yang bersamaan, Mas Kulin mulai mengenal sosok seperti Kibo (Calvin Jeremy) dan Rere (Rachel Amanda) yang bersedia menjadi temannya tanpa pernah melihat bagaimana penampilan fisiknya.

(Walaupun merupakan sebuah adaptasi, namun film ini mampu berdiri dengan alur kisahnya sendiri)

Tak perlu khawatir kehilangan banyak referensi jika kamu belum pernah membaca WebToon-nya, karena walaupun terinspirasi dari cerita aslinya, film yang merupakan debut penyutradaraan Sabrina Rochelle Kalangie ini memiliki plot serta alur yang berdiri sendiri.

Untuk menikmatinya juga, tidak diperlukan logika berpikir yang kuat, karena segala komedi disajikan dengan sangat absurd. Segala keanehan ditunjukkan melalui gaya editing yang cepat namun tepat sasaran.

Memberikan bumbu yang menambah gurihnya humor garing nan absurd yang selalu ada di hampir setiap menit film ini. Pastinya, penonton akan diajak tertawa terbahak-bahak menyaksikan bagaimana setiap manusia biasa terpesona secara berlebihan melihat ketampanan Mas Kulin.

(Terlalu Tampan juga mengangkat tema persahabatan dan keluarga)

Selain bertumpu pada unsur komedinya yang terkesan histerikal, tema keluarga, persahabatan, dan romansa remaja masih menjadi fokus utama bagi struktur cerita film ini. Berkutat pada upaya Mas Kulin untuk menyesuaikan diri di lingkungan barunya di awal cerita, film ini secara perlahan mulai berubah menjadi kisah persahabatan antara dirinya dengan Kibo – yang kemudian turut memberikan ruang besar bagi tiap tokoh untuk mengembangkan karakter mereka dan memberikan warna baru bagi pengisahan Terlalu Tampan.

Naskah cerita film ini juga membiarkan tokoh Kibo dan Mas Kulin untuk memberikan pengaruh sekaligus dinamika pada penceritaan. Hal yang sama juga dapat dirasakan terjadi pada karakter-karakter pendukung lainnya yang, meskipun tidak mendapatkan penggalian kisah yang lebih luas dan mendalam, juga mampu membentuk ikatan emosional tersendiri kepada penonton dengan kisah-kisah mereka.

(Ari Irham memainkan peran Mas Kulin, seorang anak sekolahan yang tampan dengan baik)

Terlalu Tampan mungkin memang cerita yang terlalu absurd untuk dibayangkan terjadi di kehidupan nyata, namun problematika Mas Kulin dengan karakternya yang kompleks serta masing-masing tokoh pendukung yang kuat akan memberikan kehangatan yang dekat untuk ditonton bersama keluarga dan teman sebagai hiburan yang menyenangkan!

Rating: 3,5/5

Oleh: Tommy Pramana