Rina Gunawan menghembuskan nafas terakhirnya, setelah berjuang diduga terpapar covid-19 selama dua minggu belakangan ini.

Rina Gunawa meninggal dunia di ruang ICU RSPP Simprug, Jakarta Selatan, Selasa (2/3/) pukul 19.04 WIB, dan tidak didampingi keluarganya.

Rina Gunawan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (3/3) sekitar pukul 09.00 WIB, dengan proses protokol kesehatan, hanya dihadiri oleh suaminya, Teddy Syach dan petugas rumah sakit.

Teddy Syach membenarkan, sebelum meninggal dunia, Rina terpapar covid-19. Sebelum dilarikan ke rukah sakit, sang istri sempat isolasi mandiri di rumah ibunya, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan selama satu minggu.

"Jadi sebenarnya dua minggu lalu, awal tes negatif. Tapi dua hari kemudian, tes lagi hasilnya positif. Ya saya engga ada yang tau," kata Teddy Syach usai pemakaman Rina Gunawan.

Teddy menduga Rina terpapar covid-19 karena kesibukannya yang padat mengurusi pekerjaannya sebulan belakangan ini. Tapi ia tak tau, istrinya terpapar dari siapa.

"Beliau kecapekan untuk beberapa kali mengurusi acara. Puncaknya saat istirahat, justru selesai acara yang terakhir cek eh nggak tau nya terpapar covid-19," ucapnya.

Ketika isolasi mandiri, Teddy kerap mendampingi. Karena kondisinya terus menurun, Rina dilarikan ke salah satu rumah sakit di Bintaro, kemudian dirujuk lagi ke RSPP.

"Karena kebetulan Rina mempunyai penyakit bawaan sinus, sesak nafas, dan asma juga, jadi ketika terserang covid ya cukup berat buat beliau. Sampe seminggu terpisahkan," jelasnya.

Sebelum meninggal, diakui Teddy kondisi Rina sempat stabil. Namun, beberapa hari sebelum kritis, kondisinya sangat menurun sampai akhirnya meninggal dunia.

"Belakangan karena beliau harus bernafas mandiri dan karena udah capek juga, jadi dibantu peralatan pernafasan dan lainnya," ungkapnya

Lebih lanjut, Teddy Syach meminta doa kepada publik agar istrinya, Rina Gunawa mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT dialam kuburnya.

"Doakan saja semoga khusnul khotimah," ujar Teddy Syach. (herco)