gaya hidup
“Apakah Diri Sendiri Hidup Atau Mati, Demi Merebut Nyawa Manusia Dari Malaikat Maut. Namun …” Dr Azmi Salleh
Saban hari kebelakangan ini, wabak Covid-19 kian mengganas di sana sini. Puluhan nyawa menjadi korban setiap hari. Bahkan bagi barisan hadapan yang sudah ‘berperang’ melebihi setahun lamanya, sudah tentulah lebih terasa kepenatannya. Walaupun tidak merungut dan mengeluh tetapi hakikatnya mental dan fizikal mereka juga kian ‘burn out’. Apatah lagi merekalah yang paling berisiko dijangkiti dek penularan virus berbahaya ini.
Tular di media sosial, seorang doktor menulis surat terbuka untuk semua rakyat Malaysia. Tujuannya bukan meraih simpati tetapi hanya mahu difahami. Luahannya mewakili segenap lapisan tenaga dan keringat yang dicurahkan demi menyelamatkan nyawa manusia tanpa mengira bangsa, agama, budaya mahupun warna kulit.
Kredit Foto: Google
Surat dari Doktor Barisan Depan yang Ditujukan Kepada Seluruh Masyarakat Malaysia —Jangan Keluar Rumah
"Saya adalah seorang doktor barisan depan melawan wabak Corona. Sejak timbulnya wabak, kami semua tenaga perubatan menghadapinya ibarat peperangan tanpa asap senapang, dan tanpa ragu kami bekerjasama ke dalam medan perang pertahanan melawan wabak.
Kami menganggap diri kami adalah parajurit, yang berkewajiban maju ke depan, dengan darah dan daging melawan wabak penyakit, merebut balik nyawa seseorang dari cengkaman malaikat maut. Namun sebenarnya kami juga hanyalah manusia dan bukan malaikat.
Di kawasan kuarantin penyakit yang paling berbahaya, pakaian pelindung yang kami pakai harus betul-betul sangat tebal dan ketat, dengan demikian baru dapat menjamin keselamatan hidup kami:
- Mask harus pakai 2 lapis
- Pembungkus kasut (shoe cover) pakai 2 lapis
- Sarung tangan pakai 5 lapis
- Di bahagian luar kaca mata pelindung masih harus pasang mask pelindung.
Kredit Foto: Google
Setiap 5 jam sebagai 1 shift. Setelah memakai pakaian pelindung, kami tidak blh makan, minum atau ke toilet. Dengan mengenakan pakaian pelindung yang rapat tidak tembus udara dan kaca mata pelindung, seluruh pasukan bekerja keras dalam perjuangan, semua orang merasakan gerakan fizikal yang amat terbatas.
Ketika kami melepaskan pakaian pelindung, pakaian di dalam kami basah kuyup seluruhnya. Pada muka kami juga timbul garis-garis cengkaman bekas kaca mata pelindung. Ada doktor yang sudah teramat lemah, badannya sudah hampir tenat, setelah masuk bilik istirehat dan minum seteguk air, kena kembali masuk ke kawasan kuarantin untuk terus bekerja.
Ada juga doktor yang jari tangannya terluka, setelah dibungkus rapat dengan pelindung plastik kembali ke tempat berjuang di barisan depan.
Kredit Foto: Google
Kami juga punya orang tua, kami juga punya anak dan keluarga. Kami tidak memikirkan keselamatan diri kami, tidak memikirkan apakah diri sendiri hidup atau mati, demi merebut nyawa manusia dari malaikat maut, semuanya adalah agar dapat memenangkan peperangan Corona ini. Supaya keluarga kita dan saudara semua dapat melepaskan mask dan menikmati udara segar!
Kawan kawan semua,
Mohon kalian bekerjasama dengan negara, bekerjasama dengan kami, dengan ada kesedaran sendiri untuk terus mengasingkan diri. Jangan keluar rumah dan lakukanlah pembatasan diri... yang tentu tidak menyenangkan, bolehkah?
Sehingga kita dapat seiras terhadap pengorbanan para tenaga perubatan. Jangan sia-siakan air mata kami. Kamu fikir keluar rumah sebentar tidak masalah, dia juga fikir keluar rumah sebentar tidak masalah. Esok semua orang akan keluar rumah semua, maka peperangan Corona ini akan mengalami kemunduran ke belakang lagi. Bila satu orang, dua orang, tiga orang hanya memikirkan dan mementingkan kesenangan diri sendiri, maka semua perjuangan sebelumnya dalam peperangan Corona ini akan menjadi sia-sia.
Kredit Foto: Google
Oleh sebab itu, maka kami mohon semuanya agar blh bekerja sama, untuk tidak keluar rumah! Jagalah fikiran dan perasaan dengan baik. Rumah yang menurut kalian adalah tempat yang membosankan, bagi kami para tenaga perubatan dan petugas yang berjuang di barisan depan melawan wabak, adalah tempat yang kami ingin balik pun tidak boleh balik.
Masa yang mencabar ini apakah dapat segera bertindak, tidak hanya tergantung pada para tenaga perubatan melainkan juga MELIBATKAN KERJASAMA kita setiap orang. Asalkan kita semua tidak keluar rumah, maka kita blh memusnahkan wabak ini! Mencegah dan mengendalikan wabak adalah tanggungjawab setiap orang! Tolong gunakan waktu sekejap untuk viral ke semua grup anda.
Saat ini virus sedang mengamuk, semua petugas perubatan di barisan depan berusaha mencegah dan have had mengendalikan wabak, dengan mendahulukan keselamatan orang banyak di atas keselamatan mereka sendiri, maju terus di tengah kesulitan dalam melawan virus. Terima kasih mereka telah membina pertahanan untuk kebaikan semua orang. Kenapa tidak kita lakukan sesuatu untuk menurunkan beban mereka di hospital? PLEASE...
Kredit Dr Azmi Salleh