#ThrowbackGempak2018: Tren Bahasa Gaul 2018 yang Mungkin Berlanjut di 2019
Indonesia aslinya punya ribuan bahasa yang tersebar di seluruh pulau-pulau yang ada, mulai dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Karena memang sudah punya banyak bahasa, enggak salah kalau banyak anak muda Indonesia sekarang yang malah buat bahasa itu semakin kaya.
Mungkin kamu juga sudah sering dengar bahasa slang, gaul, prokem, atau bahasa milenial yang muncul. Beberapa banyak yang jadi tren di tahun 2018 karena banyak digunakan dipakai. Nah, ini nih beberapa pilihan bahasa yang mungkin masih akan bertahan di 2019 nanti.
1. Gaya Bahasa Campur Aduk Anak Jaksel
Contohnya:
- Kita harus giat bekerja which is kayak siap-siap lembur gitu
- Gue sih prefer enggak jadian sama dia.
- At least, lo udah coba sih.
2. Gaya Imbuhan -s Masih Nyaman Dipakai
Menambah sedikit desisan di akhir kata atau kalimat juga sering dipakai oleh para milenial. Nyatanya, bahasa ini memang enak didengar dan diucapkan. Sederhananya saja, kamu hanya menambahkan memenggal suku kata pertama dan menggantinya pakai -s. Misalnya, “goks” dari kata gokil, “oks” dari kata oke, dan “sans” dari kata santai.
Contoh:
- Gila lo keren banget, Goks!
- Oks, gue sana, kok. Sans dong!
3. Kata yang Lebih Pendek Lebih Bagus
Untuk menjelaskan sebuah maksud dan tujuan, pastinya butuh kalimat-kalimat panjang yang kadang orang malas. Akhirnya, kata-kata itu pun disingkat supaya lebih mudah diucapkan atau dutulis untuk berkirim pesan. Dulu, singkat-menyingkat kata jadi andalan banyak orang. Misalnya, “mantul” singkatan dari mantab betul, “jambu” singkatan janjimu busuk, dan “mager” singkatan dari males gerak.
Contoh:
- Keren deh, lo bisa ngerjain banyak kerjaan sekaligus, mantul!
- Kayaknya gue enggak dateng deh, mager.
4. Semakin Banyak Orang yang Mengerti Asahab Kilab
Contoh:
- Gue mau beli bakso nih, lo uam juga?
- Kalau mau ke sana, sih gue sabeb.
5. Dari Medsos Lanjut ke Mulut
Contoh:
- Tercyduk yang artinya tertangkap
- HQQ yang artinya mutlak dan tak terbantahkan
- -que yang berasal dari kepemilikan aku, misalnya panutanque, junjunganque.
- Unfaedah yang artinya tidak berguna sama sekali
Dari beberapa bahasa di atas, mana yang paling sering kamu pakai?