Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin merancang untuk menjemput artis-artis papan atas ke negara itu bagi merancakkan industri pelancongan susulan konsert penyanyi Taylor Swift yang diadakan lebih dua malam di Singapura.

BERITA TRENDING: Taylor Swift Dinobat Person Of The Year 2023, Kalahkan Vladimir Putin

Republik yang terkenal sebagai lokasi persinggahan konsert artis antarabangsa itu menjadi satu-satunya perhentian Taylor di Asia Tenggara sempena The Eras Tour.

Berbicara di iBusiness Forum 2024 berjudul Reshaping Thailand for a Sustainable Future, Srettha mengatakan banyak orang mungkin bertanya-tanya mengapa Taylor Swift tidak datang ke Thailand selain para peminat yang mungkin terbang ke Singapura untuk menyaksikan konsertnya yang berlangsung pada 2, 3, 4 dan 7, 8, 9 Mac nanti.

Pertanyaan besarnya adalah, mengapa artis papan atas seperti Taylor Swift dan Beyoncé tidak datang ke Thailand dan Coldplay datang hanya untuk dua hari.

Jawapannya mungkin akan mengejutkan banyak orang. Ujar Srettha, kerajaan Singapura memberi subsidi pertunjukan tersebut sebanyak AS$2 hingga AS$3 juta (RM9.5 hingga RM14.3 juta) setiap pertunjukkan atau sekitar 500 juta baht.

“Penyanyi akan mampu menarik tajaan dan pelancong ke Thailand. Bahkan dengan biaya 500 juta baht untuk pertunjukannya, industri perhotelan dan pengusaha daging babi panggang di pinggir jalan (dapat meraih keuntungan),” ujarnya.

BERITA TRENDING: Taylor Swift Pecah Rekod Sebagai Artis Dengan Kemenangan Paling Banyak Bagi Kategori Album Of The…

Srettha menambahkan, pihaknya juga ingin melaksanakan hal tersebut dengan target akhir tahun ini karena pertunjukan itu harus direncanakan terlebih dahulu dengan pertimbangan nama-nama besar yang ingin dibawa masuk.

Sumber: Thainewsroom