Awkarin: From Zero to Hero - 5 Titik Penting Perjalanan Hidupnya

Selebgram kelahiran tahun 1997 ini pertama kali populer lewat platform tanya jawab Ask.FM dengan opini-opini yang dipandang banyak netizen sebagai ‘akibat pergaulan bebas’. Banyak yang membenci Awkarin meskipun banyak juga yang tetap membelanya.

Kini, perempuan usia 21 tahun ini muncul kembali dan dianggap sebagai ‘pahlawan baru’. Namun, bukan pahlawan namanya bila ia tidak melalui jalan terjal yang berliku terlebih dulu. Yuk, kita napak tilas 5 titik penting perjalanan hidup Awkarin ‘From Zero to Hero’!

Salah satu alasan kenapa Awkarin banyak ‘dijudge’ oleh netizen di awal namanya baru terkenal adalah karena gaya berpacarannya yang vulgar dengan Gaga Muhammad, mantannya. Lalu, tiba-tiba muncul video yang diberi judul “Gaga Birthday Confession” di mana dia menangis tersedu-sedu karena putus dengan Gaga.

Video ini menjadi gempar di media sosial karena banyak yang ingin melihat dan menertawakan Karin saat itu. Bahkan, banyak yang membuat video ini menjadi sebuah meme.

Awkarin mencoba untuk berkarya bersama TAKIS Entertainment dengan membuat single Candu dan Badass.

Sayangnya, lagi lagi netizen membully karena menganggap Awkarin hanya sebagai artis yang mengandalkan sensasi tanpa punya bakat apapun.

Lagunya dinilai buruk, ia dinilai tidak bisa bernyanyi, dan segala konten videonya dinilai vulgar dan terlalu dewasa, apalagi video Badass yang memperlihatkan ia setengah telanjang dada dengan memakai topeng full face.

Beberapa saat setelah kejadian gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi pada tahun 2018 lalu, tiba-tiba beredar foto Awkarin yang memakai baju relawan sedang berbicara dengan seorang anak kecil di tenda pengungsian bencana gempa dan tsunami di Palu.

Hal ini menghebohkan netizen karena sebelumnya Awkarin pun tidak mengumumkan soal keterlibatannya ini. Terlebih citra Awkarin sebagai ‘cewek nakal’ semakin membuat netizen tidak percaya akan keaslian foto tersebut.

Baru setelah kehebohan tersebut mereda, Awkarin merilis video tentang keterlibatannya sebagai relawan dan netizen kini perlahan-lahan mulai berbalik memujinya.

Pada tanggal 25 September 2019 kemarin, terjadi demo besar-besaran di Gedung MPR/DPR Jakarta yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat lain. Demo ini menuntut para wakil rakyat untuk membatalkan RKUHP yang dinilai bermasalah dan berpotensi memunculkan kriminalisasi besar-besaran.

Siapa yang menyangka, Awkarin ternyata berpartisipasi dalam demo tersebut untuk menyumbangkan 3000 nasi kotak kepada para demonstran. Tidak hanya itu, Awkarin juga memimpin pasukan untuk membersihkan sampah-sampah di depan Gedung MPR/DPR pasca demo berlangsung.

Inilah titik puncak di mana Awkarin terlahir kembali sebagai pahlawan di mata netizen. Ia membuktikan bahwa ia bukan sekedar publik figur yang bisanya hanya berkomentar di media sosial, tapi ia juga bisa menggunakan ‘influence’ untuk bekerjasama dengan pihak-pihak lain turun langsung memadamkan kebakaran hutan di Kalimantan.

Kalau kamu masih merasa seperti Awkarin di nomor satu, apakah setelah membaca artikel ini jadi terinspirasi untuk pelan-pelan naik menjadi Awkarin di nomor lima? Yuk, tiru Awkarin untuk menjadi orang yang berguna bagi masyarakat di sekitarnya!