Tudingan soal Penyuka Sesama Jenis, Okan Cornelius: Nggak Usah Dipikirin
Gempak ID
14/05/2020 05:58 MYT
14/05/2020 05:58 MYT
Aktor Okan Cornelius kembali angkat bicara soal dugaan dirinya adalah penyuka sesama jenis.
Menurut Okan Cornelius, isu tersebut tidak terlalu dipikirkannya. Yang penting baginya adalah fokus pada masalah yang terjadi saat ini.
Seperti diketahui, kini Okan tengah menggugat cerai sang istri, May Lee ke Pengadilan.
"Nggak usah dipikirin, hidup itu sudah banyak yang harus kita pikirkan. Kalau kita mesti pikirin terus, orang lain mikirnya bagaimana?
"Kita nggak bisa, kita mesti hargai dia, yah mungkin aja memang suka sama gue jadi ngomong gimana, bisa aja kan. Tapi kita tetap mesti hargai," kata Okan Cornelius dalam jumpa persnya, Rabu (13/5) di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
Terkait tudingan penyuka sesama jenis, Okan juga mengaku tidak sakit hati.
"Sebagai publik figur, kita nggak bisa berharap satu Indonesia berpikir apa yang kita mau," tuturnya.
"Kita mesti hargai setiap orang punya penilaian, yang bisa menilai gue adalah orang terdakat gue, teman-teman gue dan lingkungan gue.
"Jadi kalau gue harus mendroktrin semuanya, 'lo harus berpikir seperti yang gue pikir', nggak mungkin, orang itu punya hak untuk berpikir," imbuh Okan.
Kredit Foto: Riaumandiri
Oleh: Syba
Menurut Okan Cornelius, isu tersebut tidak terlalu dipikirkannya. Yang penting baginya adalah fokus pada masalah yang terjadi saat ini.
Seperti diketahui, kini Okan tengah menggugat cerai sang istri, May Lee ke Pengadilan.
"Nggak usah dipikirin, hidup itu sudah banyak yang harus kita pikirkan. Kalau kita mesti pikirin terus, orang lain mikirnya bagaimana?
"Kita nggak bisa, kita mesti hargai dia, yah mungkin aja memang suka sama gue jadi ngomong gimana, bisa aja kan. Tapi kita tetap mesti hargai," kata Okan Cornelius dalam jumpa persnya, Rabu (13/5) di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
Terkait tudingan penyuka sesama jenis, Okan juga mengaku tidak sakit hati.
"Sebagai publik figur, kita nggak bisa berharap satu Indonesia berpikir apa yang kita mau," tuturnya.
"Kita mesti hargai setiap orang punya penilaian, yang bisa menilai gue adalah orang terdakat gue, teman-teman gue dan lingkungan gue.
"Jadi kalau gue harus mendroktrin semuanya, 'lo harus berpikir seperti yang gue pikir', nggak mungkin, orang itu punya hak untuk berpikir," imbuh Okan.
Kredit Foto: Riaumandiri
Oleh: Syba