Ada banyak film Hollywood berbujet besar yang rilis di akhir tahun 2019 ini. Setelah rilisnya Joker di seluruh bioskop Indonesia pada awal Oktober lalu, sekarang ada Maleficent: Mistress of Evil dan Gemini Man yang siap merebut perhatian para penggemar film di Indonesia.

Maleficent: Mistress of Evil merupakan sekuel dari film Maleficent, sebuah adaptasi reimaginasi dari tokoh penjahat yang iri dengan kecantikan Aurora di film animasi Sleeping Beauty. Sekuel ini menceritakan tentang bagaimana Maleficent, yang akhirnya mengangkat Aurora menjadi anaknya, tidak setuju dengan keputusan anak angkatnya tersebut untuk menikahin Pangeran Phillips.

Sedangkan Gemini Man bercerita tentang Henry Brogan, seorang pembunuh bayaran profesional yang tiba-tiba dibuntuti oleh seseorang yang selalu bisa memprediksi setiap gerak-geriknya.

Sebelum menonton kedua film tersebut bioskop-bioskop terdekat, yuk baca 5 fakta menarik tentang Maleficent: Mistress of Evil dan Gemini Man!

1. Angelina Jolie Sudah “Mencintai” Maleficent Sejak Kecil

Sumber: RollingStone.com

Kalau kamu kagum dengan akting Angelina Jolie sebagai Maleficent, jangan heran, karena beliau memang sudah menjiwai tokoh penjahat ini sejak kecil. Produser film Maleficent: Mistress of Evil, Don Hahn menyebutkan bahwa seperti kita semua, Angelina tumbuh besar bersama film-film Disney, dan karakter gelap yang menarik dan glamor seperti Maleficent adalah sesuatu yang selalu membuatnya tertarik. Maka dari itu, jika Angelina Jolie harus bermain di film Disney, maka Maleficent memang tokoh yang pas untuknya.


2. Maleficent Punya Banyak Versi Tanduk

Sumber: USAToday.com

Dalam proses produksi, Angelina Jolie memiliki peran yang penting dalam mengembangkan tampilan Maleficent di layar. Tanduk untuk kostum Maleficent yang terlihat gelap itu sendiri dibuat oleh produsen spesialis mainan dewasa. Angelina Jolie menggunakan beberapa versi tanduk yang berbeda sepanjang film karena ada tanduk dengan versi berat yang akan mematahkan lehernya kalau dipakai terus-terusan.

3. Anak-Anaknya Membantu Angelina Jolie Mendapat Suara Khas Maleficent

Sumber: intouchweekly.com


Setelah mengambil peran Maleficent, Angelina Jolie tahu bahwa ia harus berakting total untuk memerankan tokoh favoritnya tersebut. Untuk itu, ia memastikan terlebih dahulu bahwa dia memiliki suara yang tepat - dan semua anak-anaknya membantu mendapatkan suara jahat karakter tersebut saat mereka sedang dimandikan oleh ibunya. “Saya akan memandikan mereka dan mencoba suara yang berbeda-beda pada mereka, pada setiap malamnya,” kata Jolie. Saat anaknya merasa cocok dengan salah satu suara yang ia keluarkan, maka itulah suara yang pada akhirnya ia gunakan untuk tokoh Maleficent.


4. Ang Lee Menggunakan De-Aging Technology untuk Menciptakan Will Smith Muda

Sumber: ABC.net.au


Salah satu hal paling menarik dari Gemini Man adalah bagaimana mereka bisa menciptakan kloning fotorealistik dari Will Smith yang memerankan Henry, seorang mantan pembunuh bayaran. Dalam cerita Gemini Man, kloningan Henry ini berusia 23 tahun, jauh lebih muda dari dirinya yang berusia paruh baya. Aspek film ini secara mengejutkan lebih baik daripada apa yang dilakukan Marvel Cinematic Universe dengan de-aging karakter Tony Stark di film Captain America: Civil War dan Nick Fury di film Captain Marvel.

Ini semua berkat teknologi dari LOLA Visual Effects. Awalnya para aktor mengambil adegan secara normal, kemudian tim efek menerapkan pengomposisian digital untuk memfasilitasi "pemudaan" wajah-wajah pasca-produksi. Proses ini bisa dibilang seperti Photoshop yang memungkinkan mereka mempertahankan kinerja dan nuansa aktor bahkan setelah banyak lapisan visual efek yang digunakan - semua dilakukan hanya dengan memanipulasi frame rate.

5. Produksi Gemini Man Memakan Waktu 20 Tahun

Sumber: Indiewire.com



Awalnya, Gemini Man mulai disusun pada tahun 1997. Namun, film ini masuk ke dalam development hell selama hampir 20 tahun. Development Hell adalah jargon industri media untuk film, video game, album, program televisi, skenario, aplikasi perangkat lunak, konsep, atau ide yang terjebak dalam pengembangan (sering berpindah di antara kru, skrip, atau studio yang berbeda) untuk waktu yang lama tanpa adanya kepastian untuk produksi.

Beberapa sutradara, termasuk Tony Scott, Curtis Hanson dan Joe Carnahan, semuanya sempat terlibat pada beberapa titik dan banyak aktor, termasuk Harrison Ford, Mel Gibson dan Sean Connery, ditetapkan untuk menjadi aktor utama sebelum akhirnya pilihan jatuh kepada Will Smith.

Setelah membaca kelima fakta tersebut, mana film yang paling penasaran untuk kamu tonton? Kalau ingin menonton dua-duanya, yuk langsung saja ke bioskop terdekat dan nikmati persembahan megah Hollywood di akhir tahun ini.

Kredit Foto: Screen Rant, Skydance Media
Sumber: www.buzzfeed, www.acessonline, www.cbr.com,

Oleh: Tommy Pranama