Dari Mitos ke Layar Lebar: 5 Film Urban Legend Terbaik di Dunia

Sang sutradara Rizal Mantovani kabarnya lebih fokus untuk mendengarkan mitos-mitos atau urban legend yang beredar seputar rumah yang ada di perkebunan kentang di Pangalengan, Jawa Barat.

Film-film horor yang terinspirasi dari mitos atau urban legend memang selalu berhasil menarik perhatian penonton. Selain karena cerita tersebut lebih familiar dari mulut ke mulut terlebih dahulu, urban legend juga lebih lekat dengan keseharian masyarakat sehingga mereka akan lebih mudah menyukainya.

Selain Rumah Kentang: The Beginning, banyak film-film horor lain yang temanya juga mengadaptasi 'urban legend' dari daerah masing-masing. Simak 5 rekomendasi dari kami tentang film-film horor yang diadaptasi dari mitos masyarakat atau urban legend!

Aslinya, Gremlins merupakan sebuah mitos yang beredar di kalangan tentara Kerajaan Inggris pada zaman Perang Dunia I dan II. Konon, Gremlins adalah monster yang senang mempreteli mesin-mesin pesawat terbang dan menyebabkan kekalahan pasukan udara Inggris.

Diceritakan bahwa dahulu kala, Gremlins adalah makhluk yang pertama kali mengajarkan manusia tentang cara menciptakan mesin. Namun, karena manusia tidak pernah memberikan kredit terhadap Gremlins, maka makhluk ini balas menyerang manusia.

Pada tahun 1984, Steven Spielberg sebagai executive producer dan Joe Dante sebagai sutradara membuat film komedi horor Gremlins tentang seorang pemuda yang menemukan hewan langka dan menjadikannya piaraan. Ia tidak menyangka bahwa hewan tersebut adalah Gremlins, yang pada akhirnya diam-diam mengacak-acak tidak hanya rumahnya, tapi juga seluruh hidupnya.

Ada banyak urban legend yang beredar di Amerika Serikat, dan film yang berjudul Urban Legend ini merangkum sebagian besar dari cerita-cerita yang terkenal di saat itu. Dikisahkan New England University harus berhadapan dengan pembunuhan beruntun di mana setiap modus operandinya memiliki pola yang sama: mengambil referensi dari urban legend yang populer di Amerika Serikat.

Banyak mitos-mitos yang diambil sebagai referensi setiap modus operandi pembunuhan di film ini, antara lain killer in the backseat (jika kamu menyetir sendirian di malam hari, kamu tidak boleh melihat kursi belakang, karena akan ada pembunuh yang siap menerkammu di sana), bloody mary (jangan mengucapkan bloody mary selama tiga kali di depan cermin atau hantu wanita berdarah akan muncul dan membunuhmu), pop rocks and soda (jangan minum soda bersamaan dengan makan pop rocks), dan masih banyak lagi.

Mitos tentang Candyman ini sebenarnya hampir sama dengan Bloody Mary, bahwa bila memanggil Candyman lima kali sambil menghadap cermin, ia akan membunuh si pemanggil dengan kait besar di lengan kanannya yang buntung.

Urban legend ini pada akhirnya diadaptasi oleh Bernard Rose sebagai sebuah film. Kabarnya, Jordan Peele, sutradara dari film Get Out dan Us, akan kembali membuat film adaptasi dari cerita Candyman ini untuk tahun 2021.

Siapa sih penggemar horor yang tidak kenal dengan urban legend yang berasal dari Jepang ini? Film Ju-On: The Grudge diadaptasi darj legenda urban Kayako. Ketika Kayako masih muda, dia adalah seorang penyendiri yang aneh. Anak-anak lain senang menggodanya. Ketika dia besar, dia menikah dan memiliki seorang putra bernama Toshiro.

Suatu hari, suaminya pulang dan membaca buku harian Kayako. Ia mencurigai bahwa Kayako berselingkuh. Dengan marah, suaminya pun menyerangnya. Dia menikamnya dan memukulinya dengan kejam.

Dia mencekiknya, mematahkan batang tenggorokannya sehingga dia hanya bisa mengeluarkan suara kematian yang serak. Kemudian, dia memasukkannya ke dalam kantong plastik dan menyimpan mayatnya di loteng. Setelah itu, ia membunuh Toshiro dengan menenggelamkannya di bak mandi.

Menurut urban legend, hantu Kayako tetap dalam bentuk kutukan yang kuat. Siapa pun yang bersentuhan dengan kutukan tersebut pasti akan mati.

Sering mendengar tentang legenda Hutan Aokigahara di Jepang? Betul, ini adalah sebuah hutan di mana lebih dari 200 orang melakukan bunuh diri di sini. Terlebih, mayat-mayat dari mereka yang bunuh diri tersebut tidak pernah diangkut keluar dari hutan, namun area tempat bunuh diri tersebut dikategorikan sebagai area terlarang oleh penjaga hutan tersebut.

Legenda dari Jepang mengatakan, barang siapa yang masuk ke dalam area terlarang di Hutan Aokigahara tersebut, mereka tidak akan pernah bisa keluar dari hutan tersebut.

Pada tahun 2016, film yang berjudul The Forest dibuat oleh Hollywood dengan mengadaptasi 'urban legend' tersebut. Film ini bercerita tentang Sara Price (diperankan oleh Natalie Dormer, sang Margaery Tyrell dari Game of Thrones) yang mencari adiknya yang hilang saat mengunjungi hutan tersebut.