Vokalis band Seventeen, Ifan seperti diketahui adalah satu-satunya personel band Seventeen yang selamat dari tragedi Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 silam.

Tiga temannya yakni Bani, Herman dan Andi serta sang istri tercinta yakni Dylan Sahara menjadi korban keganasan ombak di Tanjung Lesung kala itu.

Hingga saat ini, Ifan mengaku masih trauma. Bahkan ketika lagu ciptaan Herman berjudul Kemarin selalu terngiang-ngiang di telinganya.

"Kalau ada momen aja. Jadi kalau ada momen yang nyentil itu pasti akan tenggelam lagi. Kalau nggak sih yah nggak," ujar Ifan Seventeen di jumpa pers film Kemarin di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/10).

Ifan menambahkan ketika lagu Kemarin dinyanyikan pengamen atau orang lain, maka ia akan kembali teringat dengan tragedi penuh duka tersebut.

"Kalau lihat cuplikan terus kalau ketemu anak-anak mas Herman, Bani, Andi. Terus misalnya kalau jalan, eh ini biasa makan sama Dylan nih. Jadi kadang-kadang kalau ada momen aja," jelasnya.

Selain itu, suara sirine ambulance pun juga sempat membuatnya trauma mengingat kembali kejadian Tsunami.

"Tiga sampai enam bulan itu masih kuat. Kenapa? Aku selalu berusaha kuat. Misal di jalan denger suara ambulance masih sering merinding.

"Dan itu adalah reaksi badan yang nggak bisa aku tolak. Karena pas kejadian itu lima detik sekali denger suara ambulance," pungkasnya.

Kini sesuai rencana, Kemarin akan diangkat menjadi sebuah film dokumenter yang akan dirilis dalam waktu dekat ini.

Mahakarya Pictures bekerja sama dengan sutradara Upie Guava akan menghadirkan gambar-gambar penuh emosional dari perjalanan 20 tahun band pop ini dalam karya musikal hingga detik-detik diterjang gelombang Tsunami.

Foto: Istimewa

Oleh: Syba