Ulama besar Syeikh Ali Jaber, Kamis (14/1) meninggal dunia di Rumah Sakit. Dikabarkan, sebelumnya ia sempat terpapar covid-19.

Namun saat meninggal dunia, Ustaz Yusuf Mansur menerangkan bahwa Syeikh Ali Jaber tutup usia dalam keadaan Negatif Covid-19.

"Benar Syeikh Ali wafat (pukul) 08.30 sudah dalam keadaan negatif Covid di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta. Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Kita semua kehilangan banget," ucap Ustaz Yusuf Mansur di Instagramnya, Kamis (14/1).

Dalam sebuah ceramahnya, Syeikh Ali Jaber pada tahun 2016 silam pernah mengungkapkan keinginannya wafat dan dimakamkan di Lombok.

Dikutip dari channel YouTube di Channel Ai Liee Cha dengan tajuk 'Syeikh Ali Jaber Ingin Wafat di Pulau Lombok' yang tayang 4 Oktober 2016 lalu, Syeikh Ali mengatakan Lombok menjadi tempat berkesan baginya.

"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Pertama, saya berjuang di Indonesia memang di Lombok. Anak saya lahir Lombok. Salah satu kakek saya meninggal, mati syahid karena lawan jajah Jepang di Lombok," ucap Syekh Ali dalam ceramahnya pada 2016 silam.

"Bahkan salah satu kakek ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran di Indonesia di Bumi Ayu, adiknya juga kelahiran Lombok," sambungnya.

Lantaran hal itu, Syeikh Ali Jaber memanjatkan doa jika ia nanti wafat ingin dimakamkan di Lombok.

"Jadi hubungan saya dengan Lombok bahkan saya bercita-cita 'Ya Allah kalaupun saya mau milih dan memohon meninggal di madinah, tapi kalau saya menetapkan meninggal di Indonesia mohon saya mau dimakamkan di Lombok'," kata Syeikh Ali Jaber.

Oleh: Syba
Kredit Foto: Tribunnews.com