Hati siapa tidak luluh melihat saat ayah dan ibu mengiringi jenazah anak kecil mereka yang diletakkan ke liang lahad. Tubuh kecil itu yang asalnya disambut denga balutan tuala putih kini berubah ke kain kapan. Warnanya sama, putih suci seperti hati mereka yang tidak terpalit dosa.


Ada ibu dan ayah diambil anaknya ketika masih dalam kandungan. Ada yang anak pergi selepas dilahirkan ketika masih merah. Ada pula yang dipinjamkan hanya setahun dua atau ketika usianya belum mencapai usia baligh. Pergi dalam pelbagai keadaan yang pasti menyentak hati ayah dan ibu.


Namun, ketahuilah kalian adalah manusia terpilih untuk menerima ‘hadiah’ paling berharga daripada ujian ini. Tidak semua diberi peluang oleh Allah untuk melalui kehilangan ini, namun Allah janjikan hikmah yang cukup besar.


Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali memberikan penjelasan sangat menarik tentang hikmah ketika dianugerahi anak. Salah satu hikmahnya adalah ketika anak tersebut meninggal pada usia belum dewasa, maka ia akan memberikan syafaat kepada orang tuanya kelak di akhirat. Keterangan tersebut didasarkan pada beberapa hadits yang dikutip di Ihya Ulumuddin, Dar Ibnu Hazam halaman 461 hingga 462.


Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda: Sesungguhnya anak-anak itu menarik kedua orang tuanya ke surga. Dalam riwayat lain dari Abu Hurairah RA Rasulullah bersabda: Anak itu menarik pakaian orang tuanya seperti aku menarik pakaianmu sekarang.


Rasulullah juga pernah bersabda: Sesungguhnya anak itu, dikatakan kepadanya: Masuklah ke surga. Kemudian sang anak berdiri di depan pintu surga dengan penuh kekesalan dan kemarahan, kemudian berkata: Aku tidak akan masuk surga, kecuali bersama dengan orang tuaku. Lalu ada suara yang mengatakan: Masukkanlah kedua orang tuanya bersama dia ke surga.



Pada riwayat lain diceritakan: Sesungguhnya anak-anak kecil itu berkumpul di sebuah tempat yang diciptakan untuk melakukan hisab (segala amal perbuatannya semasa di dunia). Kemudian ada yang mengatakan kepada malaikat: Pergilah bersama anak-anak itu ke surga. Kemudian mereka berhenti di depan pintu surga, dan dikatakan: Selamat datang para keturunan muslimin, masuklah. Tidak ada hisab untuk kalian.


Kemudian anak-anak bertanya: Di manakah kedua orang tua kami? Maka para malaikat pengawal menjawab: Sesungguhnya bapak dan ibu kalian tidak seperti kalian, mereka mempunyai dosa dan kesalahan. Mereka akan dihisab dan dituntut atas segala kesalahan itu.


Kemudian Rasulullah bersabda: Anak-anak itu berteriak dan menggoncangkan pintu-pintu surga. Maka Allah SWT berfirman (sebenarnya Allah SWT Maha Mengetahui keadaan anak-anak itu): Goncangan apakah ini? Lalu para pengawal menjawab: Wahai Tuhan kami, anak-anak orang Islam itu berkata: Kami tidak mau masuk surga kecuali bersama orang tua kami. Maka Allah SWT berfirman: Biarkanlah semuanya. Bawalah, bawalah orang tua mereka, lalu masukkanlah mereka semua ke dalam surga.