Sebenarnya, memberi dan bersedekah ini satu amalan yang sangat menyeronokkan jika dilakukan dengan ikhlas. Jika kita jarang atau tidak pernah melakukannya, cubalah sekali dalam keadaan hati yang gundah atau berduka, ia pasti membawa cahaya baru.


Apa lagi atas sedekah dan pemberian itu mampu membawa sinar kegembiraan dan senyuman kepada si penerima. Pastinya, senyuman itu juga memberi kebahagiaan kita yang melihatnya.


Allah SWT menjamin orang yang menyedekahkan harta di jalan-Nya akan diberi balasan yang berlipat ganda. Mereka juga akan mendapatkan pahala yang mulia dari sedekahnya itu. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Hadid ayat 18 sebagai berikut:


Ertinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik lelaki mahupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia." (QS. Al-Hadid: 18)


Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sedekah dapat memanjangkan umur dan mencegah kematian yang buruk. Rasulullah SAW bersabda:


"Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya dan mencegah kematian yang buruk (su'ul khotimah) dan Allah pula akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri." (HR. Thabrani)


Sedekah tidak hanya berbentuk harta benda. Sedekah juga boleh dilakukan dalam bentuk bukan bersifat material eperti menolong orang lain dengan tenaga dan fikiran, mengajarkan ilmu, dan sebagainya.








10 Jenis Sedekah Yang Paling Utama:


1. Sedekah Khofiyyah
Sedekah khofiyyah ertinya sedekah yang tersembunyi. Sedekah ini juga disebut dengan sedekah secara rahsia. Sedekah khofiyyah merupakan sedekah yang paling utama kerana dilakukan secara sembunyi, ikhlas, dan semata-mata mengharap ridha Allah Ta'ala.

Dalam QS. Al Baqarah ayat 271 Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebahagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah: 271)



2. Sedekah dalam Keadaan Sihat dan Kuat
Sedekah yang diberikan ketika sehat lebih utama daripada sedekah yang diberikan ketika sedang sakit atau dalam bentuk wasiat setelah meninggal dunia.

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, diceritakan bahwa ada seorang lelaki yang menemui Nabi Muhammad SAW, lalu dia bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang pahalanya paling besar?" Nabi SAW menjawab:

"Engkau bersedekah dalam keadaan sihat, sangat menyayangi harta, takut miskin, dan mengharapkan kekayaan. Janganlah engkau menunda-nunda (sedekah). Ketika roh (nyawa) sampai di tenggorokan (hampir meninggal, barulah) engkau berwasiat: untuk si anu sekian, untuk si anu sekian. Padahal waktu itu kekayaan sudah menjadi hak ahli waris." (HR. Bukhari dan Muslim).



3. Sedekah daripada Kelebihan Harta
Sedekah ini dilakukan ketika keperluan sehari-hari dalam rumah tangganya terpenuhi sementara ia masih memiliki kelebihan harta. Dengan begitu, ia menyedekahkan hartanya kepada orang lain.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 219 sebagai berikut:

"...dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka infakkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir." (QS. Al Baqarah: 219).

Adapun, orang yang bersedekah, sementara keluarganya memerlukannyaa atau dia masih mempunyai hutang, maka membayar utang dan menafkahi keluarga lebih utama.



4. Sedekah Sesuai dengan Kemampuan
Bersedekah sesuai dengan kemampuan seseorang, baik sedikit maupun banyak maka itu termasuk sedekah yang paling utama. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk bersedekah sesuai dengan kemampuan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Sedekah yang paling utama adalah yang sesuai dengan kemampuan. Dan dahulukan orang-orang yang menjadi tanggunganmu." (HR. Abu Dawud).



5. Sedekah kepada Keluarga (Isteri dan Anak)
Bersedekah kepada keluarganya termasuk sedekah yang paling utama. Disebutkan dalam sebuah hadits Imam Muslim, Rasulullah SAW menjelaskan:

"Ada empat macam dinar (harta dan penggunaannya). Satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau belanjakan untuk membebaskan hamba sahaya, satu dinar engkau infakkan di jalan Allah, dan satu dinar lagi engkau nafkahkan kepada keluargamu. Yang paling utama dari keempatnya adalah dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu." (HR. Muslim).




6. Sedekah kepada Kerabat
Bersedekah kepada kerabat termasuk sedekah yang paling utama. Kerabat adalah adik-beradik, bapa atau ibu saudara, sepupu dan lain-lain. Akan tetapi, yang harus diutamakan daripada kerabat untuk diberikan sedekah adalah anak yatim yang ada hubungan kerabat dan kerabat yang memusuhi kita tapi dia menyembunyikannya.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: "Bersedekah kepada orang miskin itu termasuk sedekah, dan bersedekah kepada kerabat ada dua (keuntungan): termasuk sedekah dan (menjalin) silaturahim." (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).



7. Sedekah kepada Tetangga
Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk berbuat baik kepada tetangga. Sebagaimana firman-Nya dalam surat An-Nisa ayat 36:

Ertinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. An-Nisa: 36).

Bersedekah kepada tetangga termasuk amal saleh yang utama. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW berpesan: "Hai Abu Dzar, jika engkau memasak, perbanyaklah kuahnya. Lalu, bagikan kepada tetanggamu." (HR. Muslim).



8. Sedekah kepada Kawan Seperjuangan di Jalan Allah
Sedekah kepada kawan seperjuangan di jalan Allah SWT termasuk sedekah yang utama. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Seutama-utama dinar (harta) yang diinfakkan oleh seseorang ialah dinar yang diinfakkan untuk keluarganya. Lalu, dinar yang diinfakkan untuk kendaraan dalam perjuangan fii sabiilillaah. Dan dinar yang diinfakkan untuk membantu kawan-kawan seperjuangannya fii sabiilillaah." (HR. Muslim).



9. Sedekah untuk Keperluan Jihad fii sabilillaah
Berjihad dengan harta di jalan Allah SWT termasuk salah satu sifat orang mukmin. Sebagian ulama berpendapat bahwa jihad memiliki makna luas. Jihad adalah segala usaha yang dicurahkan untuk kemajuan Islam.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: "Seutama-utama sedekah adalah ia kemah (untuk berteduh dan beristirahat) fii sabiilillaah..." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)



10. Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah adalah sedekah yang akan terus mengalir pahalanya. Bahkan, ketika yang bersangkutan sudah meninggal dunia sekalipun. Sedekah jariyah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Seperti membangun masjid, menyebarkan ilmu, memberi makan, hingga menggali sumur untuk kepentingan orang banyak.