,
Artis

Adhietya Mukti Blak Blakan Perasaan Keluarga saat Ia terseret Video Syur bersama Gisel

Gempak ID
05/01/2021
13:34 MYT
Musisi Adhietya Mukti akhirnya terbukti bukan pria yang bersama di ranjang dalam video syur artis peran Gisella Anastasia alias Gisel.
Setelah berkali kali dengan tegas membantah, ia pun resmi 'bebas'. Adalah pria bernama Michael Yukinobu de Fretes telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pornografi berkait video syur pada 29 Desember 2020.
Saat ditemui awak media, Adhietya mengaku bersyukur karena kini terlepas dari perbuatan yang tak pernah dilakukannya. Apalagi kata Adhietya masalah tersebut sangat mengganggu keluarga besarnya.
"Ganggunya sih psikis keluarga juga ya. Karena saya pribadi, berdua (dengan istri) yakin enggak melakukannya," ucap Adhietya saat ditemui di Jakarta seperti dilansir dari Kompas.
Dia juga mengaku menjadi bulan-bulanan warganet yang menuding dia sebagai pria di video yang beredar luas di media sosial tersebut.
"Ada yang mention dengan cropping foto GA sama saya, 'ini nih orangnya' di dalam video," ucap Adhietya. Adhietya harus mengklarifikasi melalui akun media sosialnya.
Namun, dia tetap saja mendapatkan tudingan tersebut. Meski demikian, banyak warganet yang meminta maaf melalui direct message Instagram.
Kredit Foto: Kompas
Topic Berkaitan
Must-Watch Video
Laman Utama

Kesal Klien Dipenjara 9 Bulan, Peguam Dakwa Penyanyi Gisel & Nobu Lakukan Seks 5 Kali

gempak
16/07/2021
01:50 MYT
Dua orang penyebar video seks tersebut di laman sosial di penjara 9 bulan berserta denda
Laman Utama

Gisella Anastasia Canggung Bertemu Nobu di Sidang Video Syur

gempak
24/03/2021
03:39 MYT
keduanya bertemu di sidang kemarin
Laman Utama

Jessica Iskandar Dukung Michael Yukinobu Selesaikan Kasus Video Syur Gisel

gempak
23/03/2021
05:51 MYT
Laman Utama

Gisella Anastasia Dapat Kekuatan Hadapi Kasus Video Syur Mirip Dirinya

gempak
16/03/2021
08:07 MYT
Laman Utama

Gabriella Larasati Diam dan Menunduk Usai Diperiksa Kasus Video Syur, Malu?

gempak
24/02/2021
03:39 MYT
Unitar