Setelah berjuang membesarkan anak dari pernikahannya dengan Randi Bachtiar selama dua tahun ini, Tasya Kamila harus mengeluarkan tenaga ekstra mengurusi sang suami yang divonis mengidap kanker kelenjar getah bening.

Tasya Kamila mengatakan bahwa Randi Bachtiar divonis mengidap kanker kelenjar getah bening jenis limfoma hodgkin pada Januari 2021, usai menjalani operasi bedah throax di rumah sakit dan mengalami gejala batuk kering juga sesak sejak tahun 2019.

"Pas operasi baru tau ternyata tumor di dada Randi adalah kanker kelenjar getah bening stadium dua," kata Tasya Kamila dalam jumpa pers di kediamannya di kawasan Depok, Senin (10/5) ditemani Randi Bachtiar.

Wanita 28 tahun itu menyebutkan, gejala yang dialami Randi adalah sesak di tahun 2019. Selama setahun dari itu, kondisi sang suami menurun sampai akhirnya batuk kering dan keluar darah.

"Tahu gejalannya itu memang Oktober kemarin sih. Karena memang puncaknya Randi ini sesak banget sebelum diperiksa," ucap Tasya Kamila

"Jadi pas bangun, duduk sampai harus nunggu setengah jam buat ambil napas," jawab Randi Bahctiar.

"Kita nggak tahu kalau itu adalah sesuatu yang berbahaya atau apa. Kami pikir lagi banyak latihan lari aja. Selain itu pegel, tapi kan semua orang sering begitu," timpal Tasya Kamila.

Setelah menjalani operasi, pelantun hits Anak Gembala itu belum bisa bernafas lega. Sebab, masih ada sebagian kecil sel kanker yang berada didalam dada Randi dan sang suami masih menjalani pemulihan, dengan kemoterapi dan radiasi.

"Terus dokter bilang kalau masanya (tumor) cuma bisa dioperasi 80 persen yang dikeluarin, 20 persennya gak bisa dikeluarin karena terlalu beresiko dan sudah menempel di organnya Randi, di saraf dan ada yang udah nempel di pembuluh darah besar, jadinya dlterlalu beresikolah untuk ngeluarin itu," jelasnya.

"Kalau berapa kalinya tergantung stadium dan tubuh pasiennya merespon kemoterapi tersebut. Ini udah lewati empat kali kemoterapi yang dilakukan perdua minggu sekali," sambungnya.

Selama menjalani kemoterapi empat kali, Tasya menegaskan kondisi fisik Randi cukup bagus. Sehingga dokter memutuskan Randi tidak lagi kemoterapi, tapi harus menjalani radiasi sebanyak 25 kali.

Tasya Kamila mengakui sempat mendalami apa itu kanker kelenjar getah bening jenis limfoma hodgkin yang dirasakan oleh Randi Bachtiar suaminya. Dan ia baru tahu bahwa penyintas kanker bisa disembuhkan.

"Karena kata dokter limfoma hodgkin ini salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan dan 85 persen pengidap bisa sembuh. Semoga Randi satu dari 85 persen itu," harapnya.

Disisi lain, ketika mengetahui sang suami mengidap kanker kelenjar getah bening, ia sangat kaget dan tidak menyangka. Sebab, Randi rajin berolahraga dan mengikuti lomba lari maraton.

"Pasti kaget dan engga menyangka. Tapi harus dihadapi semuanya," tuturnya.



Tasya tak menampik dirinya kepikiran walau berusaha berpikir positif tentang sakit sang suami, yang harus menjalani radiasi dan kemoterapi. Ia justru ingin menjadi istri yang bermanfaat untuk Randi.

"Cuma kalau aku sendiri, sebagai support system-nya Randy ya aku enggak mau larut dalam kesedihan, buat apa? Realitasnya memang ini terjadi, ngapain takut? Aku malah pengin banget berfungsi buat Randi," katanya.

Tasya pun mengakui, selagi mendukung sang suami sembuh, justru ia merasa ikut terkena dampak dari kemoterapi dan radiasi yang dijalani oleh Randi selama ini.

"Iya rambut aku ikutan rontok. Malah banyakan aku rontoknya, dia belum begitu. Jadi secara pikiran aku berusaha tegar, enggak mau berlarut. Sedih sih ada, ya siapa yang enggak sedih suaminya sakit," jelasnya.

"Tapi kayaknya justru badan aku yang ngerasain emosi kayak stres. Rambut aku rontok sampai tipis banget. Aku juga sampai harus ke dokter benarin rambut," tambahnya.

Bahkan, emosional Tasya diakuinya naik turun. Jerawat-jerawat nakal kerap timbul ketika hati dan perasaannya tampak tidak menentu, akibat mengirusi kesembuhan dari Randi selama beberapa bulan terakhir.

"Terus enggak mood diet lah sama jerawatan," pungkasnya.

Oleh: Herco
Foto: Herco