Atta Halilintar mendadak jadi buah bibir di internet lantaran subscribers-nya menjadi yang terbanyak se-Asia Tenggara. Pria yang memiliki nama lengkap Muhammad Attamimi Halilintar ini adalah content creator dan pengusaha muda kreatif yang bisa dibilang sangat sukses. Tidak hanya sampai di situ, pria yang terkenal dengan model rambut yang sering bergonta-ganti ini pun pernah membintangi sebuah film layar lebar dan melepas beberapa single musik.

Saat ini, Atta Halilintar sudah mendapatkan julukan sebagai raja YouTube Indonesia. Alasannya, Atta Halilintar menjadi satu-satunya YouTuber di Asia Tenggara yang berhasil mendapatkan 12 juta subscribers. Nah, penasaran dengan perjalanan Atta Halilintar dari mulai bisnis kecil-kecilan sampai jadi penguasa media sosial Indonesia? Simak perjalanannya di sini!

Memulai bisnis sejak masih kecil

Keluarga Halilintar mulai dikenal sejak sang ibu, Lenggogeni Faruk, menerbitkan buku berjudul Kesebelasan Halilintar: My Family My Teampada awal 2015. Buku tersebut bercerita tentang perjalanan bisnis Gen Halilintar ke 120 negara dengan memboyong seluruh anggota keluarga tanpa didampingi asisten. Jiwa bisnis yang dimiliki kedua orang tuanya pun turun pada anak sulung mereka, yaitu Atta Halilintar.

Sejak kecil, pria kelahiran 20 November 1994 ini memang sudah terbiasa berbisnis kecil-kecilan. Mulanya, dia menjajakan mainan dan makanan di sekolah hanya untuk mendapatkan uang jajan.

Saat berusia 11 tahun, Atta mulai berjualan kartu perdana telepon yang saat itu memang sedang marak-maraknya. Siapa sangka, usahanya berkembang sampai akhirnya Atta bisa membuka kiosnya sendiri. Mulai dari kartu perdana, Atta coba mulai mengembangkan bisnisnya menjual handphone dari Tiongkok.

Bisnis handphone Tiongkok-nya ini pun berhasil mendapatkan untuk gede sehingga membuatnya memberanikan diri untuk merambah bisnis jual-beli kendaraan bekas. Atta sempat tidak dipercaya untuk melakukan bisnis ini karena dinilai masih terlalu kecil. Namun, dengan kegigihannya dan jiwa bisnis yang mengalir deras dalam dirinya, dia pun terbilang cukup sukses menjalani bisnis jual-beli kendaraan bekas.

Dari bisnis awalnya tersebut, Atta mampu meraup keuntungan sampai Rp1 miliar pada usia yang masih sangat muda. Setelah memiliki modal yang cukup dan nama Gen Halilintar mulai dikenal masyarakat Indonesia, Atta Halilintar mulai memberanikan diri untuk membuat channel YouTube-nya sendiri. Kenyataannya sekarang, channel YouTube itulah yang menjadi puncak kesuksesan Atta Halilintar.

Meraup kesuksesan di media sosial

Atta Halilintar mengaku bahwa awalnya hanya iseng-iseng saat membuat daily vlog kegiatan Gen Halilintar. Merasa cerita daily vlogyang dibuatnya menyenangkan, Atta mulai memutuskan untuk membuat channel YouTube-nya sendiri yang diberi nama attahalilintar.

Pria berdarah Minangkabau ini membuat konten beragam di channel YouTube-nya. Mulai dari daily vlog, interview, prank, Q&A, gaming, dan lainnya. Konten-konten di channel YouTube Atta Halilintar terbilang ringan dan menghibur sehingga bisa disaksikan oleh semua kalangan dan umur.

Keberhasilannya sebagai YouTuber bukan hanya sekadar isapan jempol belaka. Atta Halilintar sukses mendapatkan Diamond Play Button dari YouTube karena dirinya adalah kreator pertama di Asia Tenggara yang berhasil meraih 10 juta subscribers. Atta juga kerap mempromosikan clothing brand miliknya yang bernama AHHA di dalam konten-konten videonya. Jadi tidak heran jika clothing brandmiliknya sudah tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Pengaruh besar Atta Halilintar

Atta memiliki nazar untuk membangun sebuah masjid jika dirinya berhasil mendapatkan 10 juta subscribers dan Diamond Play Button dari YouTube. Niat Atta ini didapat karena rumah ibadah akan berguna bagi orang banyak. Atta juga ingin Masjid yang dibangun nanti bertema milenial dan juga instagramable.

Kesuksesan Atta Halilintar sebagai YouTuber dan pengusaha memiliki pengaruh yang cukup besar untuk masyarakat di Indonesia. Tidak sedikit generasi milenial Indonesia yang membuat channel YouTube-nya sendiri dan mulai berbisnis kecil-kecilan karena terinspirasi dari Atta Halilintar.

Namun, banyaknya konten buatan Atta pun dianggap kurang pantas dan tidak mendidik. Apalagi, banyak dari subscriber-nya yang masih ada di usia remaja yang seharusnya belum seharusnya dijejali oleh tontonan seperti itu. Tidak heran, kritikan dan hujatan pun silih-berganti menyerang Atta belakangan ini.

Sisi positifnya, Atta berhasil memancing anak muda untuk bisa lebih kreatif dalam membuat konten-konten yang menarik. Jadi, kapan kamu mau mulai menantang dirimu sendiri untuk lebih kreatif? Apa kamu sudah cukup “ashiapp” untuk mengalahkan Atta Halilintar?

Instagram: Atta Halilintar

Oleh: Ade K Irawan