Kabar duka menyelimuti dunia komedi tanah air. Salah satu pelawak terbaik Indonesia, Sapri Pantun meninggal dunia setelah berjuang melawan sakit gula nya yang tinggi di Rumah Sakit Sari Asih Ciledug, Tangerang, Senin (10/5) sore.

Adik yang juga manajer Sapri Pantun, Doly, menceritakan detik-detik sang kaka sebelum meninggal dunia, yang diakuinya harus melewati masa kritis karena penyakit gula yang diidapnya.

Senin sore, Doly terburu-buru berangkat ke rumah sakit karena kondisi Sapri menurun dengan status kritis. Setibanya di rumah sakit, ia memanjatkan doa kepada sang kakak pukul 16.30 WIB.

"Jadi Doly minta izin sama penjaga ruang ICU, mau bacain surat ayat suci Alquran dikuping bang Sapri," kata Doli di rumah duka di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Kamis malam.

Baru mendapatkan lima baris membacakan ayat suci Alquran, Doly akui diminta berhenti oleh dokter yang mengecek kondisi Sapri dan memintanya membacakan kalimat 'lailahailallah'.

Doli pun kaget, namun ia tetap membacakan kalimat tersebut di kuping Sapri pukul 17.30 WIB. Disaat membacakan kalimat tersebut, Doly melihat dokter mulai memompa jantung Sapri menggunakan tangan.

"Doly takut kan dan minta dokter tolong kasih obat lagi ke bang Sapri. Dikasih lah obat penguat jantung," ucapnya.

Doly melihat langsung proses sakaratul maut Sapri. Ia menyebutkan bahwa kakaknya menghilang dari masa kritis sekitar pukul enam sore dan menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 18.30 WIB.

"Dokter sudah melakukan upaya dengan memberikan obat penguat jantung dan pakai pompa tangan. Tapi Allah punya keputusan lain. Dokter bilang sakit gulanya kayak rayap, mulai menggerogoti organ lain seperti jantung," jelasnya.

"Selain jantung yang kena ginjal, paru-paru, kena pembuluh darah di bagian kaki. Memang saat kritis kondisi jantungnya sudah tidak stabil dan buat bang Sapri koma, sehari sadar dan sehari engga sadar," tambahnya.

Sebelum meninggal dunia, Doly mengungkapkan bahwa Sapri tak bisa diajak komunikasi dan tak sadarkan diri. Bahkan, dokter menyampaikan ke keluarga kalau Sapri harus menggunakan ventilator pukul 14.30 WIB.

"Jadi pakai ventilator itu dari siang sampai ajal menjemput. Minta doanya aja buat bang Sapri semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah," pungkasnya.

Rencananya hari ini, Sapri Pantun akan dimakamkan di TPU Ulujami, Jakarta Selatan, sekitar pukul 12.00 WIB setelah disemayamkan di kediamannya di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan.

Oleh: Herco
Kredit Foto: Tribunnews