Trauma mendalam dirasakan Nindy Ayunda dalam dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perselingkuhan, pada pernikahannya dengan Askara Parasady Harsono selama 10 tahun belakangan ini. Bahkan, trauma tersebut sampai membuat psikologisnya terganggu

Hal yang membuat psikis Nindy terganggu adalah ia harus menjalani perpisahan dengan Askara dengan proses yang tidak baik. Karena semua bermula dari Askara ditangkap polisi, hingga ia memberanikan diri mendaftarkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

"Jujur tidak gampang semua ini. Psikologis aku kan terganggu dan anak-anak pun juga sama," ujar Nindy Ayunda di Jakarta, Kamis (22/4).

Semenjak Askara ditahan dan jadi tersangka kasus narkoba dan senjata api ilegal Januari 2021 lalu, wanita 32 tahun itu berusaha untuk tegar, walaupun ia harus menjalani kehidupan dengan tetesan air mata.

"Kadang ya manusiawi, kalau teringat sesuatu bisa nangis dan marah, aku harus handle semuanya sendiri biasanya engga sendiri," katanya.

Karena merasa tak sendirian, Anindia Yandirest Ayunda itu sadar dirinya juga perlu membangkitkan lagi psikis anak-anaknya yang tahu kalau orangtuanya bertengkar dan sudah berpisah karena semua masalah selama ini.

"Ya pelan pelan sih, makanya aku sering banyak ngobrol sama anak-anak. Kadang kalau sebelum tidur kita foto-foto, ya kita abis itu ngobrol-ngobrol," tuturnya.

"Kita mengubah ritme yang ada, cuma merubah porsinya. Anak aku yang pertama mengerti sekali tidak ada ayahnya di rumah," sambungnya.

Wanita kelahiran Padang, 10 Januari 1989 itu sebenarnya tidak mau kondisi pernikahannya semakin rumit. Bahkan, ia tidak menginginkan Askara dipenjara atas kasus narkoba dan senjata api ilegal.

"Sebenarnya saya tidak ingin dia (Askara) sampai di dalam. Saya pengin dia di luar, bersama aku dan anak-anak meski tidak bersama," ungkapnya.

Proses hukum Askara dari Polres Metro Jakarta Barat sampai ke persidangan terus dipantau oleh Nindy. Ia mengikuti perkembangan proses hukun suaminya sampai sedih, mengetahui Askara terancam 20 tahun penjara dalam dakwaannya.

"Saya sedih sih, luar biasa sedihnya. Saya hanya bisa berdoa yang terbaik aja," pungkasnya.

Oleh: Herco