Pelawak dan pelakon Indonesia, Arie Kriting baru menamatkan zaman bujangnya bersama pelakon Indah Permatasari yang berusia 23 tahun.

Pasangan ini selamat menikah pada 12 Januari 2021 di Habitate Jakarta, dengan mengikuti garis panduan dan SOP pandemik COVID 19.

Setelah khabar pernikahan mereka tersebar, rupa rupanya penyatuan dua hati ini sebagai suami isteri masih belum direstui oleh ibu Indah yang dikenali sebagai Nursyah.

"Saya demi Allah, demi rasul, dunia akhirat, saya tidak mahu lihat orang itu tapi anakku tetap anakku.

"Demi allah, saya tidak mahu tahu (pernikahannya). Semoga terbelah, berantakan," kata Nursyah seperti dilihat dari Youtube dan laporan media Indonesia.

Nursyah mengaku sebelum menikah, Indah ada meminta restu dari ayahnya. Namun, mereka tidak memberi restu dan tidak menyangka tanpa berwalikan ayahnya serta restu, Indah dan Arie tetap meneruskan hasrat mereka untuk menikah.

"Tapi di hari pernikahan mereka, ayahnya ada di rumah, tidur. Saya pula tak akan datang," tegas Nursyah lagi.



Sebelum ini hubungan cinta Arie dan Indah diterima baik oleh Nursyah. Namun dia mula menentang hubungan anaknya dengan Arie kerana mendakwa menaklukkan cinta anak gadisnya dengan cara yang salah. Pelawak dengan nama penuh Satriaddin Maharinga Djongki ini juga disifatkan biadap.

Arie kemudian didakwa telah membawa lari Indah jauh dari keluarganya, sehingga khabar mereka menikah.

"Apa yang membuat saya marah dan berasa tak wajar, si kriting iblis itu dia bawa lari anak saya. Iblis itu tak minta izin untuk membawa Indah keluar," katanya lagi.

Sementara itu, dalam kemas kini di akaun Instagramnya semalam, Arie, 35 mengatakan perkahwinannya dengan bintang filem Si Manis Jembatan Ancol itu bukan untuk 'melawan arus'. Dia dengan panjang lebar mengatakan tentang restu ibu adalah utama.

"Restu Ibu Itu Utama. Seribu restu dari banyak orang, belum tentu menyamai sebuah restu dari seorang ibu. Sayangnya, kami masih belum beruntung memilikinya saat ini. Setelah berjuang masing-masing selama tiga tahun, kami merasa sudah cukup yakin untuk melengkapi ibadah kami.

"Setelah ini kami berharap diberi jalan oleh Allah SWT untuk melanjutkan perjuangan mengumpulkan kebaikan lainnya bersama-sama. Hari ini belum mendapatkan berkah restu tersebut, mungkin besok atau nanti. Namun doa dan rasa hormat kami tidak pernah terputus.

"Kami hanyalah arus, yang menunggu gelombang mereda, agar kita bisa lanjut bertualang dalam teduhnya semudera kehidupan.

"Bismillah. Te Vinulu, merupakan kata dalam bahasa Wakatobi yang berarti arus. Begitulah kami membayangkan hubungan kami. Terkadang mengalir deras, terkadang tenang menghanyutkan. Vinulu mengalir di antara berbagai celah, membawa sumber kehidupan ke setiap tempat yang dilaluinya," tulisnya.

Instagram: @arie_kriting, @imagenic