Indra Bekti dan keluarga mengakui kehidupannya naik turun dan nyaris bangkrut ketika berjuang hidup ditengah pandemi covid-19 sejak Maret 2020 lalu.

Kondisi keuangan Indra Bekti tidak stabil karena pekerjaan dan bisnisnya nyaris menghilang atau tidak ada pemasukan, karena kehantam dampak dari pandemi covid-19.

"Ya kehidupan naik turun. Tiga bulan berjalan tidak ada, tapi ya pelan pelan ada lagi, pelan pelan mulai lagi, menggeliat lagi, dan alhamdulillah pekerjaan ada lagi," kata Indra Bekti ketika ditemui di kawasan Jakarta, Selasa (20/4).

Mengenai bisnis, pria yang akrab disapa Inbek itu mengatakan semua usahanya merosot dan tidak ada pemasukan. Penjualannya pun kembang kempis, karena jarang sekali ada yang membelinya baik usaha kuliner dan juga bisnis fesyen.

"Semuanya kali, kayaknya ya, kayak Ruben Onsu ayam gepreknya juga pandemi ini kan, dia juga cerita ya lumayan ada kesulitan tapi ada beberapa teman-teman yang engga merasakan ada juga ya," ucapnya.

Pria berusia 43 tahun itu mengatakan kalau setahun ini, ia pun sangat terseok-seok membayar gaji karyawan dan juga cicilan mobil, rumah, dan lain-lainnya.

"Ya sempat mau jual mobil gitu gitu lah buat bayar cicilan mobil dan cicilan rumah juga. Ya bagaimana ini ya, ternyata kebijakan pemerintah kami denger boleh di stop dulu lah setahun," jelasnya.

"Ya alhamdulillah jadi kami menggunakan fasilitasi itu. Kami stop dulu cicilan rumahnya sampai setahun. November mulai lagi, insyaallah banyak kerjaan ya," tambahnya.

Bahkan, diakui Inbek, investor bisnisnya sampai mencabut investasinya itu karena dampak pandemi covid-19, dan tidak berani ambil resiko berbisnis ditengah kondisi yang tidak menentu ini.

"Karena gak mau spekulasi, yaudah sempat kami tutup dan karyawan di rumahkan. Padahal baru buka tuh usahanya di mall, jadi ya tutup lagi," ungkapnya.

Lebih lanjut Indra Bekti bersyukur karena ia masih bisa bertahan hidup dengan keluarga, merintis beberapa bisnis dan mempertahankannya, serta membayar gaji karyawannya.

"Alhamdulillah survive sampai sekarang ini. Masih bisa bekerja hidup menyekolahkan anak dan jalani beberapa bisnia. Jadi enggak bangkrut-bangkrut amat," pungkasnya.

Oleh: Herco