Setelah punya lima album dengan Dekade yang terakhir di tahun 2018, Afgan kini mempersiapkan dirinya untuk menggarap sebuah album studio penuh berbahasa Inggris.

Tak tanggung tanggung, album tersebut juga bakal dikerjakan sepenuhnya di Amerika Serikat saat dirinya vakum dari dunia hiburan di Indonesia bermula September mendatang.

Malah merencana album Inggris juga kata Afgan tidak memberi indikasi dirinya akan meninggalkan warna dan karakter musik yang telah melekat sejak 10 tahun lalu.

"Ngga ya, ngga bakalan ke hip hop misalnya. Aku juga ngga konfidenlah. Biar warnanya nanti lebih urban atau apanya, ia tak akan meninggalkan karakter musik saya," katanya saat ditemui Gempak.id di Kuala Lumpur baru baru ini.



Album Inggris tersebut kata Afgan akan diproduksi bersama produser dari negera Paman Sam. Malah dirinya juga mengincar penyanyi asal Malaysia yang kini sukses di Amerika Serikat, Yuna, sebagai salah satu teman kolaborasinya di album terbaru kelak.

"Iya, kami pernah ketemu dan memang open untuk kolaborasi. Mudah mudahan ada kolaborasinya dengan Yuna tapi saya ngga boleh bilang," katanya yang mengidolakan Justin Timberlake dan Bruno Mars.

Pun biar bakal ditaburi bintang antarabangsa di album tersebut, Afgan membantah untuk mengatakan dirinya punya misi untuk go internasional.

Namun, penyanyi berusia 30 tahun tersebut lebih senang mengatakan jika dia hanya ingin meneroka sesuatu yang baru dan keluar dari zone selesa.

"Bukan mau go internasional ya, saya cuman hanya ingin explore kemampuan diri. Sekarang udah rasa comfort banget karena zone musik saya semua udah diterima.

"Jadi misi saya mau lebih liberate lagi sebagai seorang song writer juga saya ingin belajar," ungkapnya.

Imbuh pemilik nama asli Afgansyah Reza itu lagi, dirinya juga ingin kembali merasai ketegangan dan keseronokan musiknya.

"Ia lebih kepada saya mahu pengen lagi rasanya macam masuk ke industri dulu, excited dan fearnya," katanya.

Instagram: @yuna, @afgan.reza

Oleh: Maliah Surip